Seven

791 116 12
                                    

" Wendy! Tunggu aku!"

Wendy melesat cepat menjauh dari wanita itu menuju belakang kampus. Bagi Wendy, wanita itu rasa sakit Wendy. Rasa sakit karena Presius.....

" Wendy!" Dia dengan cepat dapat mengejar Wendy dan berdiri tepat di hadapannya.

" Aku mohon, jangan lari lagi dariku."

" Aku tidak bisa Nayeon. Kumohon menjauhlah." Wendy perlahan mundur.

Nayeon malah tambah mendekat dengan tangan yang sepertinya ingin meraih jari Wendy.

Ssrrkkk!!!!!!

Suara gesekan kaki!

" Nayeon, aku mohon menjauhlah. Ini demi Presius." Wendy sesekali melirik ke belakang. Dia harus bisa menjaga jarak dengan sungai yang menanti dirinya di sana.

" Dengarkan aku dulu Wendy. Clara tidak akan menyakiti Presius."

" Dia menyakitiku!!!!" Teriak Presius sampai terdengar di telinga Nayeon.

" Presius, percayalah padaku. Dia ingin meminta maaf padamu." Nayeon membujuk sambil berjalan pelan mendekati Wendy lagi.

" Nayeon, aku mohon padamu. Jangan mendekatiku." Wendy melesat cepat ke belakang Nayeon agar dia terhindar dari wanita itu.

" Nayeon..."

" Wendy. Maafkan aku. Tapi aku harus melakukannya."

" Andweeee Nayeon!!"

Arrrgggg!!!!!!!

" Dia menarikku keluar Wendy!!!"

" Tu-tunggu Nayeon. Jangan lakukan itu pada Presius." Wendy menahan Presius agar tidak keluar dari tubuhnya.

" Tapi urusan Presius dengan Clara belum selesai." Nayeon fokus menatap dada Wendy dengan mata serigalanya.

Arrrgggg!!!!!!!!  Erang sakit Presius.

Brak!!!!!

Presius menghantam kuat pohon di belakang Nayeon.

" Clara... Keluarlah."

" Andwe!!" Wendy berlari ingin mendekati Presius. Tapi Nayeon langsung saja melempar Wendy hingga menumbur beberapa kayu yang tertumpuk berantakan di tembok.

Keluarlah serigala betina dari tubuh Nayeon. Serigala dengan mata merah.

Tap! Tap! Tap!

Suara hentakan kaki anggun serigala itu, terdengar di telinga Presius.

" Presius.."

" Pergilah! Aku tidak mau melihatmu lagi!"

" Aku hanya ingin meminta maaf padamu."

" Aku tidak mau menerima maaf darimu lagi!"

" Aku mohon Presius. Kamu saudaraku satu-satunya. Aku tidak mau kehilangan keluarga lagi."

" Kamu sudah kehilangan keluarga. Bahkan kamu pergi dariku hanya karena ingin menjadi yang terkuat!"

" Maafkan aku Presius."

" Arrggg!!! Aku...tidak mau melihatmu lagi!!!"

Zzrrrttt!!!!!!!!!

Keluarlah mata merah Presius. Hingga membuat badannya menimbulkan api biru.

" Clara kembalilah!" Teriak Nayeon khawatir.

" Biarkan dia marah. Dia ingin membalasnya padaku." Jawab Clara pasrah.

I just | Wolf ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang