Nine

770 113 5
                                    

Brak!!!

Zzrrrttt....!

Sruuuzzttt!!

" Lakukan dengan benar. Jangan ada yang lesuh!" Teriak paman Choi memperhatikan semua serigala petarung. Terutama, Seulgi, Wendy, dan Jennie.

" Ini mudah. Hanya membuat angin dan listrik." Ucap Seulgi menganggap enteng.

" Jangan membuat kesalahan sedikitpun! Kendalikan dengan baik dan tenang! Mengerti!?"

" Ne!" Jawab tegas mereka.

" Ottoke? Hyung!!?" Bingung Jennie saat anginnya sudah mulai gaduh.

" Heiiss! Jangan banyak bergoyang!" Marah Wendy melihat Jennie yang sibuk ketakutan.

" Engga bisa Hyung! Bagaimana ini?" Jennie berjalan mengikuti arah tembakan anginnya.

" Jennie!" Teriak Seulgi dan Wendy.

" Ottoke? Ottoke?" Gugup Jennie dengan kepala mendongak ke atas.

" Jennie!" Teriak seseorang membuat Jennie langsung menurunkan cepat kepalanya.

" Ahk!" Teriak Jennie.

Bruk!!!

" Jennie!" Wendy dan seulgi menghentikan aktivitasnya. merekapun berlari mendekati Jennie yang sudah berguling ke bawah hutan.

Semua orang jadi berhenti. Mereka ikut berlari dan menatap Jennie yang sudah di bawah sana dengan seseorang yang ia impit itu.

" Jisoo-ah. Gwaenchanha? Mianhe. Aku tidak sengaja." Kata Jennie khawatir melihat kepala Jisoo yang terantuk dengan batu tadi.

Perlahan lebam di dahi Jisoo menghilang. Membuat Jennie jadi membuang nafas lega.

" Maaf sayang~ aku benar-benar engga sengaja." Jennie mengelus kepala Jisoo.

" Ne. Kamu kok malah latihan sambil jalan gitu sih. Untung kena aku. Coba kalau kena orang lain!? Gimana!?"

" Mianhe~~" Jennie sangat lemah jika Jisoo sudah mengomeli nya.

" Hah~ aku maafkan kali ini." Kata Jisoo lalu ia berdiri dan membersihkan diri dari daun kering yang menempel di rambut dan bajunya.

" Biar aku." Jennie dengan cepat memberikan Jisoo sambil menatap teliti setiap sudut baju Jisoo.

" Ini...." Jennie meraih satu daun yang terdapat di kepala Jisoo.

" Gwiyeopta~~" Jennie melongok melihat Jisoo.

" Terus~! Sampai kapan mau disana!?" Teriak paman Choi.

" Udah ah! Jadi kena marah kan." Kata Jisoo beranjak naik ke atas.

Diikuti Jennie yang hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

" Ehh Jen. Kenapa engga lo cium gitu Jisoo nya." Saran Seulgi.

" Gilak lo!! Yang ada gue malah di lempar sepatu sama paman Choi!"

" Kalau gue di posisi lo, pasti gue udah cium tuh Jisoo. Gue dengar loh apa yang lo omong tadi di sana. gwiyeopta~~" Tiru Seulgi.

" Khilaf gue kalau sama dia. Engga kuat deh." Kata Jennie seperti memikirkan sesuatu.

" Jangan macam-macam!!" Wendy menyenggol Jennie.

" Engga bakal deh." Jawab Jennie menggeleng cepat.

Wendy hanya mengangguk mengerti. Lalu ia kembali menatap instruksi paman Choi yang sedang melatih mereka dengan kaum serigala lainnya.

I just | Wolf ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang