Seventeen

780 100 11
                                    

Maaf ya kalau ada tulisan yang typo 😂

~~~~~~~~~~~~~~~~

Berfikir, jika bertindak sendiri, mereka akan mati sekejab dengan Wendy atau bahkan Presius tanpa merasakan sakit di badannya sama seperti Suho yang sudah tidak bernyawa lagi.

" Bawa dia kemari." Kata Vanos lagi sambil melesat cepat ke tengah-tengah sana.

Vanos mengistirahatkan tangannya di belakang. Berdiri kekar di depan kaumnya yang hanya diam menatapnya di sana.

Wendy menoleh. Ia mengangguk pada Irene agar melepaskan Eunha.

" Tap--"

" Gwaenchanha." Kata Wendy memotong cepat Perkataan Irene.

Irene pun menurut dengan sang suami. Wendy dan Irene pun beralih melihat Eunha.

Anak itu melihat Presius dan Faleria di depan sana yang menunggunya.

" Ayo Eunha." Ajak Presius.rnya eunha melangkah maju setelah Irene melepas genggamannya. Ia berjalan pelan sambil melirik keluarganya yang menatap diam dirinya di sana.

 Ia berjalan pelan sambil melirik keluarganya yang menatap diam dirinya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eunha menoleh ke depan lagi. Iebih la melihat Presius di Faleria yang berada di kedua sisi menemani nya mendekati raja Vanos.

Taeyeon merasakan hawa menyengat mendekati dirinya dengan perlawanan. Hawa kematiannya yang mendekatinya.

Sampailah ia di hadapan Vanos yang sedikit merunduk melihat Eunha kecil. Eunha diam sambil menatap dirinya di depan.

" Kamu tau diriku?" Tanya Taeyeon pada Eunha. Eunha mengangguk.

" Siapa aku?"

Eunha diam sebentar. Dia menatap dalam Taeyeon di depannya.

" Raja kaum Vanos. Ayah aunty Chaeyoung." Kata Eunha singkat.

Taeyeon menimbulkan senyum singkat nya seraya mengangkat badannya berdiri tegap lagi.

" Bisa tunjukkan tangan kananmu?"

Eunha nampak ragu. Ia lirik Presius dan Faleria di belakangnya.

" Tidak apa Eunha. Dia baik." Kata Presius dan di angguki Faleria di sebelahnya.

Akhirnya Eunha menoleh ke depan lagi. Ia sodorkan tangan kanannya pada Taeyeon yang menatap kejut penglihatan nya.

" Ini......"

Nampaklah di tangan Eunha, sebuah aliran darah biru yang berarti membawa kedamaian hidup.

" Apa kamu sudah bertemu putriku?" Tanya Taeyeon.

" Ne. Dia putri alam. Namanya Park Chaeyoung. Saat itu aunty menyentuh tangan Eunha..."

" Kamu tau? Darah apa ini?" Tanya Taeyeon lagi. Eunha menggeleng.

I just | Wolf ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang