Perhatian

22 5 0
                                    

Wah benar-benar. Badan somi rasanya remuk semua. Tadi malam ia menghabiskan waktunya bersenang-senang tetapi tak tau dampaknya begini. Badannya sakit sakit begini.

Hubungi guanlin tidak ya? Iya tidak ya? Iya tidak ya?

Somi yang memegang hape itupun bingung mau ngetik apa, haruskah dibilang ia tidak enak badan? Tapi nanti ahh. Somi pun mengurungkan niatnya. Melempar kembali hapenya ke kasur.

Ia melihat sekitar. Dan melihat jam, jam 8 pagi. Wah seaturnya dia kuliah tetapi tidak memungkinkan.

Somi: Sohe aku titip absen oke.

Somi pun menghela nafas karena sohe tidak aktif. Siapa lagi yang harus dia hubungi untuk mengizinkan dirinya? Lucas?

Somi pun menarik nafas dalam dalam dan berancang ancang untuk menghubungi lucas.

Somi:titip absen aku izin

Ting. Terkirim. Musibah pun terlewati sekarang. Mau nanya apa pun  si lucas diamkan aja gausah digubris.

Perut somi pun mulai berbunyi. Cacing diperut nya pun mulai berpaduan suara disana.

Makanan tidak ada.

Mau tak mau somi pun memesan gofood tetapi bagaimana jika Guanlin melihatnya? Pastilah banyak pertanyaan dan cingkonek nya.

Somi pun menyingkirkan perasaan negatif memesan makanan digofood. Setelah memesan somi pun bangkit dari kasurnya.

Dari ruang depan hingga dapur semua ia bersihkan walau keadaan tidak mendukung siapa lagi yang mau membersihkannya?

Menyapu, menyuci baju, mencuci piring segala macam ia kerjakan.

Berakhir ia duduk di sofa dengan nafas naik turun.

Teng nong. Bel apartemen somi pun berbunyi. Somi pun berjalan ke pintu. Mulai membuka pintu apartemen nya.

Ceklek. Bukannya jaket hijau yang menantinya malah pria memakai jas warna hitam seperti oarang kantor.

Somi pun membelalakkan matanya bagaimana makanan itu bisa ada di pria itu?.

Dia Guanlin.

Guanlin pun masuk ke dalam apartemen somi sebelum ditutup somi pintunya.

Somi pun keheranan bukannya ia harus berangkat bekerja?

"Kenapa kau memesan makanan?" Tanya Guanlin meletakkan makanan itu di atas meja makan.

"Lapar, makanan tidak ada. Lalu kenapa kau tidak bekerja?" Tanya somi membalas pertanyaan Guanlin.

"Dan kau kenapa tidak kuliah?" Tanya Guanlin mengangkat sebelah alisnya.

"Gak enak badan" somi menghempaskan badannya ke sofa yang ia diduduki tadi.

Tampak Guanlin menyerngitkan dahinya bingung. Lalu ia berjalan ke arah somi. Memegang kening somi. Tidak panas.

"Badan ku tidak panas tapi sakit semua" jawab somi, pastilah Guanlin ingin bertanya.

"Kenapa tidak bilang kalau kau sakit som? Kan ada Pacar kau yang super perhatian ini?"

Pacar, pacar, dan pacar. Terngiang-ngiang di telinga somi. Somi gak menyangka ia mempunyai pacar sekarang.

"Gak mau nyusahin" geleng somi melihat Guanlin yang duduk disamping nya.

Guanlin pun tersenyum disamping somi. Benar benar type cewek yang ia sukai. Gak banyak omong dan mandiri. Tetapi di sisi lain Guanlin kecewa karena Somi tidak menghubungi ia duluan.

GREENTEA'LaiGuanLin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang