Si Marga Jeon

45 5 0
                                    

Jeon Sudah Tidak ada!.

Kata kata itu terus terngiang di pikiranku Sesekali aku ingin saja menangis Karena bentakan Appa.

Eomma yang langsung menangis gara gara appa hendak menamparku pun tidak jadi menamparku

Apa salahnya aku menyebut jeon? Wanita sekaligus cinta ku yang melebihi dari seorang adik

Aku bahkan tau kalau jeon bukanlah adik kandungku.

Aku sudah berjanji pergi kerumah Halmonie hari ini

Jadi Haruslah Bersikap Bahagia Walaupun hati ini tak mendukungku.

Sesampai di lantai atas tepatnya lantai paling atas Guanlin pun mulai memencet bell

Kebetulan disini hanya ada dua apartemen yang mewah.

Teng nong

Suara bell terdengar sampai keluar

Ceklek

Aku melihat seorang wanita yang kulihat tadi sangatlah mirip

Aku menatap nya lama Membenarkan perkiraan ku Yang ku lihat

Apakah Halmonie mengenal wanita ini?. Batin Guanlin

Aku yang hendak menanyakan langsung terdorong jatuh kebelakang

Pantat ku sakit sekali karna pantat ku mendarat duluan dilantai marmer yang dingin ini

"Awww" rintihan Guanlin

Kuberi dia pelajaran lihat saja Sudah dua kali dia membuatku Remuk

Bisa bisa aku sakit dan tidak bekerja besok

Aku pun langsung mengetik password yang kuhafal sudah lama

Tanpa basa basi Guanlin pun Masuk kedalam apartemen

Hening

"Aigoo cucuku sudah pulang dari Kantor eh?"tanya Nenek Guanlin merentangkan tangan nya

Guanlin pun juga langsung menyambut Neneknya dengan memeluknya

Jangan lupa Masih ada Somi Sedang duduk di sofa dekat kami.

Kulihat dia tajam dia pun juga sama melihat ku tajam. Terasa ada petir menyambar diantara tatapan kami.

Duarrr

Nenek menepuk Bahu ku

"Kau sudah makan?"tanya nenek

"Sudah tapi aku lapar lagi karna seseorang membuatku terguncang" sindir ku mencibir

Somi yang merasa itupun membuang mukanya

"Siapa yang membuat mu begitu eh?" Tanya nenek penasaran

"Tidak nek Lupakan aku hanya lelah saja" jawabku sejujur mungkin

Padahal itu memang benar Kan?

Nenek pun membawa pizza yang sudah kubawa tadi untung saja pizzanya ku taruh dilantai Saat cewek itu mendorong ku

"Somi apakah kau tak mau?" Tanya nenek ke arah cewek itu

Somi somi somi, seperti pernah mendengar nama itu.

"Anniyo Halmonie, aku hanya mau pulang kalau begitu aku pamit" Somi pun menunduk 90 derajat lalu pergi meninggalkan kami berdua

Merasa somi sudah hilang dari jejaknya

Guanlin pun menyiapkan pertanyaan Interogasi untuk si nenek

"Dia itu siapa nek?" Tanya Guanlin yang sedang memakan pizza nya

GREENTEA'LaiGuanLin'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang