Bagimana perasaanku?
Sakit. Itu saja.
Kalian hanya beranggapan aku egois?
Silahkan.
Aku menyakiti hati Jaejoong, aku membuang anak-anakku seperti tidak memiliki hati?
Silahkan.
Aku hanya berpikir bagaimana cara Jaejoong dan kedua anakku tak menjadi imbas kekesalan, tak menjadi cemoohan.
Aku pun sakit dear.
Aku pun merindukan anak-anakku, aku pun merindukan senyum bahagia Jaejoong.Aku sendiri merasa menjadi manusia paling brengsek saat ini.
....
Setelah kemarin Yunho mengetahui tempat dimana Changwook tinggal, Yunho pun kini kembali datang ketempat itu setelah Changwook pergi pastinya. Ia pun bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Yunho mengingat wajah itu dengan sangat jelas.
"Maaf. Apa anda pemilik panti ini?" Tanya Yunho. Eun hye hanya tersenyum, Yunho tak pernah tahu bahwa Eun hye tahu akan pemuda yang meletakan bayi kembar 19 tahun lalu.
"Apa kau datang karena mencari kedua putra kembarmu?" Jantung Yunho berdegup dengan begitu cepat, bagaimana mungkin wanita ini tahu akan maksud kedatangannya?
"Masuklah. Changwook sedang kuliah jadi tak akan tahu." Ajak Eun hye. Yunho pun mengangguk dan masuk kedalam rumah tersebut.
...
Kyuhyun menghampiri Changmin. Ia benar-benar merasa sangat bersalah. Changmin pun segera beranjak untuk pergi sebelum Kyuhyun mendekatinya.
"Min. Tunggu!" Ujar Kyuhyun, tetapi Changmin mengabaikannya dan tetap berjalan.
"Jung Changmin aku minta maaf!" Ujar Kyuhyun kembali dan membuat langkah Changmin terhenti. Changmin segera membalikkan tubuhnya dan menatap Kyuhyun.
"Maaf karena telah merusak kalungmu, aku tidak sengaja. Aku pun tidak tahu kalung itu sangat berharga untukmu. Maaf." Ujar Kyuhyun dengan penuh penyesalan. Changmin pun hanya diam dan pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun. Kali ini Changmin tidak mau membuat suasana hatinya hancur, ia sudah sangat cukup senang kalung miliknya kembali seperti sebelumnya.
"Aku akan terus menjaga kalung ini. Kau pernah menghayal tidak? Suatu hari nanti Orangtua kita datang ke Panti dan membawa kita bersama mereka. Tinggal bersama mereka." Ujar Changmin. Changwook hanya terdiam. Mereka terus berjalan menuju sekolahnya.
"Jangan terlalu menghayal Min. Jika mereka berniat kembali, sudah sejak dulu mereka datang, tapi lihat saja. Sampai detik ini mereka tidak datang bukan?"
"Setiap membahas Orangtua kita mengapa kau menjadi berubah?" Tanya Changmin, Changwook hanya diam sejenak.
"Tidak apa Min. Hanya saja jangan terlalu berharap lebih. Usia kita sudah 12 tahun bukan? Selama 12 tahun ini adakah yang menanyakan kita? Tidak bukan? Kita memang dibuang dan tak mungkin untuk diambil kembali. Semisal bertemu nanti, aku hanya penasaran saja mengapa mereka membuang kita. Masalah senang atau tidak bertemu mereka, aku tidak tahu."
Changmin menghelakan nafasnya. Ia berharap akan pertemuannya nanti dengan kedua orangtuanya. Ia sangat yakin, jika ia terkenal, ia akan menunjukan kalung tersebut kepada media agar orangtuanya melihat. Bolehkah ia berharap?
....
Yunho pun duduk berseberangan dengan Eun hye. Terlihat wajah sulit diartikan dari Yunho.
"Terima kasih telah merawat mereka, terima kasih telah memberikan nama pemberianku kepada mereka."
"Kau menyayangi mereka bukan? Mengapa kau membuangnya?" Tanya Eun hye.
"Aku lakukan ini demi mereka. Mereka tak akan bahagia tinggal bersamaku."