Jaejoong segera membawa Changwook ke ruang klinik yang ada dalam gedung tersebut. Ia segera mengobati tangan Changwook yang terkena pecahan pot yang mengenai tangan Changwook dengan hati-hati. Changwook hanya diam, tetapi tak lama air matanya terjatuh menetes mengenai tangan Jaejoong yang masih memakaikan plester kepada luka tersebut.
Jaejoong menatap Changwook.
"Kau menangis nak? Apa ada yang sakit?" Changwook hanya menggelengkan kepalanya. Ia mengusap kasar air matanya.
"Kenapa harus melahirkan kami jika pada akhirnya kami dibuang?" Tanya Changwook. Jaejoong sendiri terdiam.
"Aku dan Changmin selalu berharap setiap hari kalian datang untuk menjemput kami, tetapi hanya kekecewaan yang ada. Apa salah kami?" Tanya Changwook. Changmin sendiri pun melangkahkan kaki mendekati Changwook dan menatap penuh tanya Jaejoong.
"Apa benar Jaejoong-nim adalah Umma kami?" Tanya Changmin. Jaejoong pun menganggukan kepalanya.
"Ya Min. Maaf jika selama ini Umma tak pernah tahu kalian. Maaf karena selama ini Umma tak pernah ada disamping kalian, tak pernah tahu bagaimana kalian."
"Kenapa?" Tanya Changwook. Jaejoong pun menatap wajah Changwook.
"KENAPA KALIAN MELAKUKAN INI?!" Ujar keras Changwook, bahkan ia sudah meneteskan air mata karena rasa sakitnya. Ya, ia sakit. Mengapa dengan tega mereka dia buang begitu saja? Rasanya begitu menyakitkan, apa alasan mereka dibuang? Bukannya binatang buas sekali pun tetap menjaga anaknya dan melindunginya? Mengapa tidak dengan nasib mereka?
Jaejoong tak tahu harus bagaimana? Ia sendiri tak inginkan ini, Yunho bukan yang melakukan ini semua?
"Umma kalian tidak salah. Appa yang salah telah membuang kalian. Maaf." Ujar Yunho tiba-tiba datang. Jaejoong dan si kembar pun menantap Yunho.
"Cih! Appa? Anda berpikir aku akan memanggil itu Yunho-nim? Bukannya kau tidak menginginkan kami?" Ujar Changwook, Jaejoong masih terdiam begitupun Yunho, bahkan Yunho mengepalkan tangan menahan emosi akan rasa sedih dan sakitnya. Seperti biasa ia akan menyembunyikan perasaannya. Bodohnya.
"Sudahlah. Min, ayo pulang. Kau sudah tahu siapa orang yang membuang kita? Tak ada alasan kau disini." Changwook pun segera beranjak dari duduknya dan pergi, Changmin pun mengikutinya. Changmin sendiri kecewa karena harapannya bahwa orangtuanya semua hancur. Mereka memang dibuang, bukan dititipkan.
Yunho mencoba menyentuh tangan Jaejoong, tetapi ia segera mengurungkan niatnya. Jaejoong pun menatap Yunho.
"Puas kau Jung?! Mulai saat ini jangan kembali menyentuh kehidupanku. Lakukan apapun yang menurutmu baik tetapi jangan mengusikku dan anak-anakku!" Jaejoong pun segera melangkahkan kakinya untuk pergi, sementara itu Yunho hanya tersenyum dengan menjatuhkan air matanya.
"Maaf, maaf karena aku sangat menyayangi kalian." Gumam Yunho. Haneul hanya melihat dari balik pintu akan Yunho, sepertinya ia akan membiarkan Yunho untuk sendiri saat ini.
....
....
Changwook dan Changmin pun pergi meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan yang sangat kacau.
Dari kejauhan seseorang memotret Changwook dan Changmin, bahkan ia tersenyum licik saat mendapatkan potret keduanya.
....
Kyuhyun menghelakan nafasnya, bagaimana mungkin Changmin pergi? Jujur saja saat ini ia tak semangat untuk datang, apa yang terjadi sebenarnya ia sendiri pun tak memahaminya. Kyuhyun segera mengambil ponselnya. Ternyata kejadian baru saja sudah banyak yang mengabadikannya.