" Farel dan Al berjalan dengan santainya keluar dari ruangan BK, duo biang masalah itu sama sekali tidak merasakan bersalah setelah membuat salah satu teman sekelasnya babak belur hanya karena tidak sengaja menumpahkan jus jeruk ke meja makan mereka saat istirahat. Ini adalah yang ke 12 kalinya mereka masuk BK dan sudah mendapatkan peringatan keras.
"Jika kalian berbuat masalah lagi, kalian akan dikeluarkan!!" ancaman bu Betty terus saja terngiang-ngiang di kepala keduanya, ini adalah peringatan terkeras yang pernah bu Betty ucapkan, biasanya mereka hanya akan dapat hukuman membersihkan Wc atau berjemur seharian di depan tiang bendera.
"Arrrghhh kayaknya kita harus hati-hati Al," kata Farel kesal, pria yang memiliki wajah seperti bad boy yang suka ngalus atau yang kita kenal sebagai Dilan itu mengacak rambutnya kasar.
"Gue gak mau dikeluarin, ntar penyakit bunda gue kambuh lagi pas tahu gue di DO lagi," tambahnya kemudian.
Al berdecak kesal "Dasar Bu Betty Anjing!!" umpat Al. begitulah ciri khas anak murid, di belakang mengejek-mengejek gurunya sedangkan di depan mati kutu, apalagi untuk guru IPS dan MTK yang paling banyak mendapatkan umpatan dari para muridnya.
Al dan Farel kembali ke kelas dengan perasaan kacau, baru saja memasuki kelas celetukkan Sienna sudah menggema "Duh biang kerok kembali, kelas jadi berasa Rumah Hantu," celetuknya. Memang gadis putih tersebut sangat sering sekali mengolok-ngolok Farel dan Al seenaknya, apalagi Farel dan Al jarang berkutik membuat olokannya semakin menjadi-jadi.
Al yang tidak terima menggebrak meja Sienna kesal, Ebin yang duduk di sebelah Sienna bahkan sampai ingin mengeluarkan sumpah serapahnya karena terkejut. "Kalau ngomong dijaga! Lo gak mau kan kalau diri lo berakhir kayak Saipul?" ancam Al.
Sienna tertawa sarkastis "Gue?? Jadi duta shampoo lain?"
"Salah dialog anjir!" bisik Ebin.
Sienna menggeleng-nggelengkan kepalanya untuk fokus, "Gue?? Jadi kayak Saipul? Yang gak sengaja numpahin jus jeruk terus berakhir babak belur? Dihh itu bukan gue banget! Yang ada disini elo yang babak belur!" kata Sienna sesongong mungkin.
"Anak kaya manja yang hanya bergantung pada orang tuanya gak pantas ngomong kayak gitu, tau gak?" Sindir Al.
"Al udah" lerai Farel berusaha menarik Al namun segera ditepis oleh cowok tampan bernama lengkap Alveno J tersebut.
"Gak bisa rel! ini udah keterlaluan, kita udah cukup sabar selama ini ngehadepin olokan dia," tunjuk Al ke muka Sienna, sangat dekat dengan mata Sienna membuat Sienna mundur beberapa centi.
Sienna menepis tangan Al yang yang menunjuknya "Tangan lo biasa aja dong! Entar kalau mata gue buta lo mau tanggung jawab?" katanya.
Demi sempak Firaun yang Ebin sendiri tidak tau seperti apa, dia ingin sekali memisahkan 2 temannya yang sedang cek-cok tersebut, kalau saja matanya tidak menangkap sebuah bayangan hitam besar sedang menatap Sienna dan Al dengan Senyuman mengerikannya. Secara reflek Ebin pun teriak dan menutup matanya takut. Sienna dan Al langsung berhenti dari perdebatannya, teman-teman yang lain ikut-ikutan menghampiri Ebin.
"Bin lo kenapa? Lo gak apa-apa kan?" Sienna yang pertama kali bertanya.
"Lo gila ya? Dia tadi teriak, jelas dia kenapa-napa lah!" Sambung Al yang membuat murid lainnya ingin menyelotip mulutnya saat itu juga, sempat-sempatnya pria tampan itu mencari masalah lagi di tengah kericuhan ini.
"Bin kenapa?" tanya Nancy lembut.
Reno mengelus-ngelus punggung Ebin untuk menenangkannya sedangkan Jino yang berstatus sebagai pacar Ebin berusaha menarik tangan Ebin yang terus-terusan menutup matanya.
"Bin, ini Jino. Buka aja mata lo, gak apa-apa kok, ada gue disini," ucapnya selembut mungkin. Para jomblo pun mulai panas dingin mendengarnya. Berbeda dengan Ebin yang mulai tenang, dengan keberanian secuil Ebin membuka matanya dan melihat ke arah pojokan tempat bayangan hitam tadi berdiri, namun bayangan itu sudah tidak ada lagi. Pojokan itu kosong melompong!
Ebin bernafas lega kemudian menatap Sienna khawatir "Na tadi ada----" Ebin seketika terdiam, matanya membulat. Bayangan hitam itu memang hilang dari pojokan, namun sekarang malah berdiri tepat di belakang Sienna dengan senyuman selebar senyuman orang iklan pepsodent.
Seketika itu pula kelas kembali riuh karena Ebin yang langsung Pingsan dan segera ditangkap oleh Jino.
"Liat! Ebin jadi pingsan kan gara-gara liat muka nenek lampir lo!" ya, mulut rombeng Al kembali mencari masalah.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Death book
Horrorbuku ini adalah awal kematian kita (P.s: mengandung beberapa unsur Korea, yang gak suka ga usah baca) Update setiap malam minggu Cerita by deswikha canz :>