Setelah Jino ditangani oleh pihak rumah sakit, kini murid calon bejat yang sudah kabur dari sekolah berkumpul di kamar rawat Jino
"Jin, lo kaga ingat wajah yang nusuk lo?" Tanya Reno,
Jino menaruh tangannya di dagunya dan berfikir "gue ingat cuman badan dia gak terlalu tinggi dan....." Jino melotot tersadar akan sesuatu yang penting
"Kenapa?!" Tanya Ebin penasaran
"Rambutnya panjang, dia perempuan!"
Farel tertawa "jadi lo ditusuk cewek?"
"Anak karate darimana lo?!" Ejek Farel
Iin menyikut Farel keras, kemudian melotot memberi petunjuk untuk diam. Sempat-sempatnya pria itu mengejek temannya yang baru saja ditusuk.
Ya, walaupun Iin tau Farel hanya bercanda dia tak seharusnya berkata seperti itu, apalagi mengingat Jino yang lagi sakit.
'Bultaureune~'
Tiba-tiba saja handphone Sienna berbunyi menandakan ada pesan masuk, segera saja Sienna mengecek Handphonenya.
To: Sienna
Nona cantik?
Lo kayaknya bakal gua bunuh yang terakhir, jadi bersyukurlah!Sienna membanting handphonenya keras, sontak semua mata menatap dirinya. Badan Sienna bergetar takut. Disaat Al hendak mendekat untuk mengambil Handphone Sienna, Sienna segera menginjak Handphonenya keras-keras sampai Iphone X itu pecah.
Al menarik Sienna kasar untuk berhenti namun gadis itu tetap saja berusaha untuk menginjak handphone mahal miliknya yang bahkan tak bisa dimiliki oleh Author :"
"Huaaa harissss!!!!!" Pekik Sienna mulai menangis menutup wajahnya dengan tangan.
Iin segera menghampiri Sienna dan memeluk gadis itu. "Udah na, tenangin dulu. Kita keluar yuk," Iin membujuk Sienna untuk diam kemudian membawa gadis putih itu keluar kamar.
"In gue ikut sama lo" Reno berujar kemudian menyusul Iin.
Seudah Sienna, Iin dan Reno keluar Farel kemudian bertanya "haris siapa? Pacarnya Sienna?"
Hina mengangkat bahunya tanda tak tahu kemudian menatap Ebin namun gadis itu hanya menggelengkan kepalanya tanda ia juga tak tahu.
Al memungut Handphone Sienna yang kini sudah hancur
"Ini bisa gak sih diperbaiki?" Al bertanya.
"Kayaknya itu gak ada harapan lagi dah, buang aja." Jino menatap Handphone itu kecewa, hp samsung miliknya saja ia sayang-sayang, lah ini enak banget diinjak sama Sienna hp yang harganya berkali-kali lipat harga hp miliknya.
"Gak usah dibuang!" Farel tiba-tiba berkata.
"Pasti ada hal yang buat Sienna takut, tadi gue denger suara 'tingg' itu pasti pesan, lo coba aja ke konter Al. Usahain Hp nya baik lagi!" Kata Farel
Hani menepuk kepala Farel kesal "lo kira baikin hape murah apa!" Kesal Hani
"Al kan kaya. Dia ludah aja keluar uang, ye gak?" Ebin menimpali
"Iya sih, kita mah gak selevel sama kalian. Farel, Al, Sienna mah orang kaya." Kata Hani
Farel mengacak-acak rambut Hani "kita sama. Gak ada yang beda. Gue bernapas kalian bernapas. Gue makan nasi kalian makan nasi. Yang beda cuman cara kita menyikapi derajat kita, gak ada yang lain"
Jino, Ebin dan Hani menatap Farel kagum sedangkan Al jijik.
"Udah lah, gue mau pergi ke konter di samping Rs, kalian diam disini! Jangan kemana-mana!" Ujar Al
👻👻👻
Sudah 30 menit semenjak Al, Sienna, Reno dan Iin pergi namun tak kunjung kembali juga. Mana Hani, Farel, dan Ebin malah tidur membuat Jino bosan.
Akhirnya pria berkepala kecil itu memilih untuk jalan-jalan kesekitar Rumah sakit, lumayan lah untuk mengusir bosan, sambil memegang perutnya yang masih sakit Jino menyusuri rumah sakit.
.
.
.TBC
Ketemu lagi dengan Author minggu depan :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Death book
Horrorbuku ini adalah awal kematian kita (P.s: mengandung beberapa unsur Korea, yang gak suka ga usah baca) Update setiap malam minggu Cerita by deswikha canz :>