3. Buku

31 13 0
                                    

"Semuanya gue nemu buku anehh!!!" teriak Felix mengangkat sebuah buku yang kelihatannya sudah sangat tua.

Reno menatap heran buku tersebut "Lo nemu buku tahun berapaan Lix? Kok kayak tua banget umurnya?"

Felix melihat buku itu sekilas "Gue gak tahu tapi isinya mencurigakan banget, apa gue balikin aja kali ya?"

"Jangan!" Jino menyambung.

"Iya gak usah, barang tahu berhadiah I phone X," Minny mendukung.

"Bacain Lix...bacain!!" titah anak-anak yang lain.

"Oke.. oke gue bacain nih."

"Emag ialumid! Nailak naka areges itam nakhacep aket ayniket, nakumet aynkilimep, Nagnaj itam!"

"Apaan sih anjir? Gue Cuma tahu itam aja," kata dean.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Lo ngomong sama siapa?"

"Hantu gila." balas sienna yang pastinya tak dipercayai Al. Al awalnya ingin tertawa dan mengejek Gadis bernama lengkap Sienna Yoniva Keeva itu tetapi mengingat Sienna yang habis menangis ia membuang dulu keinginannya itu.

"Gak usah aneh-aneh deh mana ada sih yang namanya han-lo siapa?!"

Seketika itu juga ketidakpercayaan Al terhadap hantu hilang ketika seorang pria timbul ah ralat sehantu pria timbul. Awalnya hantu itu berwujud menyeramkan dengan badan besar namun tiba-tiba berubah menjadi pria tampan, Al bahkan baru tahu kalau ada hantu seganteng ini. Tapi dia kemudian tertawa kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, bisa jadi dia bukan hantu! Dia tidak pernah percaya ada yang namanya hantu selama 16 tahun hidupnya.

"Lo pesulap ya?" terka Al.

"Tolong jaga Sienna, dia anak baik kok. Cuma ya, gara-gara gue dia jadi suka ketus ke orang," ujar hantu itu.

"Apalagi kalau anak nakal kayak lo, dia benci banget."

Sienna memutar matanya malas "PERGI HARIS!" bentak Sienna.

"Gue lelah ngehadepin lo! Kenapa lo jadi arwah penasaran gini? Jangan ganggu gue lagi, setiap ngelihat lo itu gue makin sedih tau gak?!" Sienna mulai menangis lagi. Hantu itu tiba-tiba berubah raut wajahnya dan tersenyum tipis. Al yang tidak mengerti hanya bisa diam, otaknya terlalu pendek untuk mengerti pembicaraan yang sedang dilakukan oleh Sienna dan cowok yang bernama Haris tersebut. Haris ini pesulap kan? Atau dia aktor?

Tubuh Al menegang ketika Haris menyentuh tangannya, sentuhan yang sangat dingin. Dia seolah dipegang oleh mayat, bentar..... kok nembus sih?.... GAK! INI GILA! HARIS BUKAN HANTU KAN? ANJIR WOY DIA HANTU BENERAN!!

"Nama lo Al kan? Tolong jaga dia bentar! Gue mau pergi dulu, kayaknya dia gak mau lihat gue sekarang." Katanya "Ah, satu lagi. kalian berdua jangan pernah baca buku berjudul htaed koob." hantu yang bernama mirip dengan pemeran film orang ketiga itu berujar lalu hilang entah kemana. Yang Al tahu pasti, hantu itu akan kembali.

Kemudian yang dilakukan Al hanya diam menunggu tangisan Sienna reda, masih canggung aja sih, apalagi Al dan Sienna itu musuhan, masa tiba-tiba Al jadi baik terus mempersilahkan Sienna menangis di dadanya? Ew ini bukan genre romance!

Setelah beberapa menit menangis akhirnya Sienna berhenti karena tersadar akan sesuatu "Ngghh... Al, aneh gak sih? Kok bel masuk gak bunyi?" tiba-tiba Sienna bertanya, bukannya sok akrab namun dia hanya aneh saja.

Al dan Sienna saling berpandangan, kemudian serempak mereka melihat dari atas rooftop tersebut ke lapangan sekolah. Para murid berhamburan dengan membawa tas mereka menuju asrama, bahkan ada yang berlari seolah-olah sekolah mereka baru saja kemasukan psikopat. Hei bung! Ini bukan death bell.

Pintu rooftop seketika terbuka menampilkan Pak Charles, guru olahraga yang bermandikan keringat membuat pak guru tersebut makin tampan (ngaco).

"Apa yang kalian lakukan berdua disini? Felix dari kelas Ips 2 meninggal dunia dengan tusukan di badannya."

"Cepat kembali ke asrama!" titah Pak Charles.

Al yang kebingungan pun menarik Sienna secara reflek pergi dari tempat tersebut.

Sekilas Sienna menatap sepatu Pak Charles yang aneh.

Tbc

Death bookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang