Malam itu Dieng hujan salju
Aku tenggelam dalam salju-salju beku
Dan dirimu tak kan mungkin menemukan secarik sajak yang sedang ku genggam
Senang sekali melihatmu menari diatas tumpukan salju
Membuatku berbinar sembari menahan gigil tak berkesudahan
Ketika salju itu berpamit dari Dieng
Giliran kabut pagi silih berganti untuk kembali menenggelamkanku
Namun dengan secarik sajak yang ku genggam
Aku keluar bersandar di tunggul-tunggul yang menyerupai tanggul
Lalu berusaha melanjutkan sajak-sajak yang belum selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Ratna
PoesíaRatna, ikut aku berkelana pada beberapa sajakku yang sayup-sayup menyingkap masuk kedalam rindu kita.