Tiga puluh

5.7K 420 36
                                    

HAPPY READING GUYS!!!





Hati jungkook sakit,kecewa dan juga marah,ia marah pada diri sendiri tentunya, kenapa ia harus terlahir setelah tau semua kebenaran itu.Setengah jam berlalu setelah seokjin, hyung tertuanya menceritakan rahasia yang ditutupi selama ini, kenyataan siapa sebenarnya jeon jungkook.

"aku hanya anak haram, pantas semua hyung membenciku,aku tidak pantas di lahirkan, kehadiranku benar-benar tidak di harapkan, aku merusak kebahagiaan keluarga ini, bahkan saat aku lahir eomma kandungku malah meninggal? Dan aku belum pernah bertemunya bahkan mengunjungi makamnya.begitu sialkah diriku? ah jungkook, hidupmu menyedihkan ya?"

Jungkook terus bicara pada dirinya sendiri, air mata juga sudah mengalir di pipinya.
Setelah lumayan lama menangisi nasib hidupnya  yang sangat menyedihkan,rasa lelah dan kantuk mulai di rasakannya,mengingat ia belum benar benar pulih, bahkan baru kembali dari rumah sakit. Tanpa sadar akhirnya jungkook tertidur.

-
-
-
-
-

Jeon bersaudara kecuali jungkook sudah duduk di kursi meja makan karena sudah waktunya untuk makan malam, di atas meja juga sudah tersedia makanan yang baru saja di masak oleh asisten rumah tangga mereka yang baru.Seokjin memperkejakan asisten rumah tangga lagi supaya rumah mereka dan keperluan lain dapat terurus karena seokjin tidak ingin jungkook lagi yang mengerjakan semuanya.

"hyung,ini sudah malam. apa jungkook masih belum mau keluar kamarnya? " tanya jimin,seokjin mengangguk

"hyung sudah mengetuk pintunya dan menyuruhnya keluar tapi tidak di bukakan dan pintunya masih terkunci,"jelas seokjin

"kenapa disaat kita ingin memulai semuanya dari awal cobaan ini harus datang, akhhh harusnya jungkook tidak perlu tau semua ini," namjoon mengacak rambutnya frustasi.

"Taeyong!ini semua gara-gara bocah sial itu," tambah hoseok

"tapi aku rasa jungkook memang harus tau semuanya, dia berhak tau," jelas yoongi

"benar,hyung setuju, tapi bukan ini reaksi jungkook yang kita harapkan," balas seokjin

"aku takut jungkook melukai dirinya sendiri di kamar, sejak tadi ia tidak keluar kamar," ucap hoseok

"jungkook anak yang baik,hyung yakin dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu, " jelas yoongi
"mungkin sekarang dia hanya butuh waktu sendiri,"

"ehmm hyung,apa kita akan mulai makan malam sekarang tanpa jungkook?" tanya taehyung hati-hati

"kalian semua makanlah, biar hyung akan bujuk jungkook nanti supaya dia mau keluar kamarnya untuk makan dan meminum obatnya," jelas seokjin,yang lain mengangguk.

"mianhe hyung,"

"jungkook,"ucap yang lainnya bersamaan saat melihat siapa yang datang ke meja makan

"Mianhe hyung karena sudah membuat orang tua kalian bertengkar karena kehadiranku, membuat kalian kehilangan eomma, maaf kehadiranku membuat kalian sakit hati," lirih jungkook yang masih berdiri mematung di tempatnya dengan air mata yang sudah mengalir
"mianhe hyung,"

Seokjin bangkit dari tempatnya dan langsung memeluk jungkook tanpa berkata apapun.

"biar bagaimanapun kau adik kami juga, anak kandung appa, kami juga salah karena telah membencimu," kali ini yoongi yang menghampiri jungkook dan menggenggam tangan milik sang adik.

Let me goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang