Delapan

6.3K 509 10
                                    

-Jungkook pov-

aku tidak ingin terlahir ke dunia kalau tau orang yang telah mengandung selama sembilan bulan akan meninggal karena melahirkanku. Bukan hanya  kalian yang sedih karena ditinggal eomma hyung,aku juga,sangat.Tidak mendapat kasih sayang seorang ibu sejak dilahirkan,apa itu keinginanku hyung?aku sangat ingin merasakan kasih sayang seorang ibu,selama aku hidup mungkin aku hanya dapat merasakan kasih sayang appa,itupun dulu kan? Sebelum appa meninggal.Sekarang apa? Setelah 2 tahun kepergian appa aku tidak merasakan kasih sayang lagi,dan aku masih berharap bisa mendapat kasih sayang dari kalian,hyungdeul.

Merenung dan terus merenung, aku bingung harus bagaimana lagi sekarang. Rasanya lelah terlalu berharap mendapatkan kasih sayang dari hyungdeul,mungkin aku harus selalu menunggu, entah sampai kapan,bahkan kesempatan itu mungkin tidak bisa didapatkan.

Rasanya ingin aku memberontak,dan bertanya kepada hyungdeul,

"kenapa kalian terus membenciku?apa kalian pikir aku menginginkan eomma meninggal?apa kalian pikir aku tidak butuh kasih sayang kalian?delapan belas tahun aku hidup bersama kalian,dan delapan belas tahun itu juga aku tidak kalian anggap sebagai adik,aku lelah,selalu diliputi perasaan bersalah,perasaanku sakit hyung.apa kau tau itu hyung? "

Ahh aku benar-benar bingung, aku juga sadar memang karena kelahiranku semua hyung jadi kehilangan eomma,aku merusak kebahagiaan kalian,merusak kelengkapan keluarga ini,tapi itu bukan keinginanku hyung, percayalah..

-jungkook pov end-

Jungkook melamun di kamarnya,menatap kosong ke arah jendela,dia sedang tidak ada kegiatan hari ini,karena ini hari minggu,dan pekerjaan rumah pun telah ia selesaikan sejak siang tadi.

"HEY APA TELINGAMU RUSAK?APA KAU KAU TIDAK DENGAR DARI TADI AKU MEMANGGILMU HAH?!!"

Bentak seseorang dengan nada tinggi yang baru saja memasuki kamar jungkook,

"ahh m-mianhe hyung, a-aku," jungkook gugup karena takut saat melihat salah satu hyungnya,
"akhh hoseok hyung appo,sakit," jungkook meringis kala tangan hoseok menjambak rambutnya cukup keras membuat kepalanya tertarik ke belakang.

"Anak sialan!malah melamun tidak jelas,atau kau sengaja pura-pura tidak mendengar teriakanku? apa teriakkanku kurang keras huh?!" bentak hoseok yang sudah melepaskan jambakannya pada jungkook

"mian hyung, aku sedang melamun,aku benar benar tidak mendengarnya,tidak akan ku ulang lagi hyung," jungkook menundukan kepalanya.
"ada apa hyung kenapa kau memanggilku?"

"tidak jadi!!"bentak hoseok."kenapa melamun!? Meratapi nasibmu sebagai pembawa sial? penyebab hilangnya kebahagiaan di keluarga ini!?atau memikirkan eomma mu yang meninggal karena telah melahirkanmu?!"kata-kata pedas itu keluar dari mulut seorang jeon hoseok.

"dia juga eomma mu hyung," ucap jungkook pelan yang masih terdengar oleh hoseok.

Plakk
Satu tamparan keras dari tangan hoseok berhasil mendarat di pipi jeon jungkook.Jungkook meringis kesakitan,sudah ke sekian kalinya ia mendapat tamparan dari hyungnya itu,bukan hanya hoseok, tamparan lain juga pernah ia dapat hyung yang lain.

"lagi,dan lagi,tamparan ini yang aku dapat," batin jungkook

"BERANI NYA KAU MENJAWAB DAN BERKATA SEPERTI ITU!?"teriak hoseok dengan wajah yang mulai merah karena marah.

"Hey ribut sekali,kenapa ini? Hoseok? Kenapa lagi anak sial itu?"tanya seokjin yang datang bersama yoongi menghampiri kamar jungkook karena mendengar keributan.

"Dia,anak sial itu sudah berani menjawab hyung, aku muak,dia bilang eomma nya adalah eom-"

"hoseok cepat keluar dari sini,jangan ribut lagi, biarkan saja anak sial itu"titah seokjin yang memotong ucapan hoseok,karena ia tau apa yang akan hoseok katakan.

"Hyung,sampai kapan kau menutupi semua ini!  Aku ingin anak sial ini cepat tau kebenarannya, aku muak melihat dia disini!"

"Jeon Hoseok,keluar sekarang!"kali ini Yoongi yang angkat bicara, hoseok tidak berani membantah hyung nya yang paling dingin itu.

"apa maksud hoseok hyung, hyung?" tanya jungkook pada kedua hyungnya itu yang baru saja ingin meninggalkan kamar jungkook.

"apa?maksud apa huh?!"tanya jin

"apa kebenaran yang kalian tutupi?" tanya jungkook.Seokjin langsung terdiam,bingung harus menjawab apa.dia belum siap jungkook tau tentang semuanya,di lubuk hatinya seokjin masih memikirkan apa reaksi jungkook saat tau semuanya.Seokjin sengaja selalu mengingatkan yang lain supaya tidak ke ceplosan soal rahasia ini, karena ini juga permintaan sang appa.Dan memang hanya seokjin,yoongi,hoseok dan namjoon,yang baru tau tentang semua ini,jimin dan taehyung belum tau apa yang sebenarnya terjadi karena dulu mereka masih terlalu kecil.

"kau sudah tau kalau kau.."yoongi terdiam sejenak,
"anak pembawa sial,"lanjutnya.

"sudah,puas mendengarnya?"tanya seokjin

"hyun-"

"masih belum puas!?" potong yoongi

"sudah yoon,lebih baik kita keluar,"ajak seokjin, yoongi berjalan keluar lebih dulu. Seokjin berbalik menghadap jungkook sebentar

"karena kau membuat keributan,tidak ada makan malam untuk mu kali ini, diam di kamar sampai besok pagi!"ucap seokjin. "dan tidak perlu masak untuk makan malam!"
Seokjin langsung keluar dari kamar jungkook.

Sakit, itu yang dirasakan jungkook, entah itu batin atau fisiknya.Perkataan hyungnya, tamparan dari hyungnya, itu semua menyakitkan.

"aku tau ada yang kalian sembunyikan hyung,"
Batin jungkook

Author notes :

Hai haiii author update lagi nihhh,
Happy reading semuanyaa👍👍
Maafin kalo gajelas eheee🙏
Jangan lupa vote+comment biar author makin semangat weheeee
Thank u😘

Let me goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang