¤Ruvin/Desha¤ Part 10

433 36 4
                                    


  Hari ini marsha pulang lebih awal, karna guru-guru kelas 12 sedang sibuk merapatkan tentang Ujian, dan hari ini juga marsha sudah ada di kamar inap ruth

"Mau buah gak ?" tanya marsha sambil mengambil apel yang ada di nakas

"Eumm boleh deh" ucap ruth

"Sha.. gue pulang dulu ya, mau mandi sama ngurus tugas bentar" ucap devin

"Iya ka devin, ruth biar marsha yang jaga, ini juga masih jam 10 pagi"

"Yaudah gue pulang dulu ya.. bye ruth" pamit devin kemudian keluar dari ruangan ruth

"Nih ruth.." marsha menyerahkan sepotong buah apel pada ruth

"Tencuu maca" ruth mengambil buah itu kemudian memakannya

"Itu apa ruth ?" marsha mengambil kantong kresek yang ada di samping ranjang ruth

"Gak tau, kayaknya sih rujak, soalnya mamah tadi pagi beli, tapi gak sempet ke makan" marsha hanya mengangguk-nganggukan kepalanya mendengar penjelasan ruth

"Sha.. kalo aku yang makan kan gak mungkin banget ya, coba deh kamu abisin" ucap ruth menatap marsha penuh harap

"Hah ? Ya kali aja, masih pagi udah makan rujak, gak suka ahh pedes" tolak marsha

"Yaudah buang aja, mamah juga pasti entar lupa.. ya sayang banget sih, tapi yaudahlah" ucap ruth

"Ehh enggak-enggak, yaudah marsha makan nih" ucap marsha pasrah

baru 2 suapan marsha memakan potongan buah yang di campur dengan sambal itu, marsha sudah merasa sangat kepedasan

"Ahh sumpah pedes, marsha ke toilet dulu ya" marsha kemudian berlari ke toilet yang ada diruangan ruth, ruth yang melihat tingkah sang sahabat pun hanya bisa terkekeh

Ruth mengambil buku dan pena yang di tas sekolah marsha, kemudian ia menuliskan surat di halaman tengah buku yang ruth tau itu adalah buku yang selalu marsha bawa ke sekolah

setelah memasukan kembali buku dan pena ke dalam tas marsha, tiba-tiba pintu ruangan ruth terbuka, dan menampilkan seorang pria dengan tubuh tegap serta berpakaian serba hitam dan wajahnya ditutupi oleh masker

"Siapa kam...emmphhh" baru saja ruth akan bertanya ia sudah dibekap dengan kain dan untuk meronta pun seakan tak akan menang, jelas kondisi ruth tak mendukung

ruth kemudian didudukan dikursi roda dan dibawa keluar oleh si pria itu yang sebelumnya sudah melepas infusan ruth yang membuat ruth semakin lemah

"Ruth.. sorry ya lama, perut aku panas banget" ucap marsha sambil membenarkan bajunya

"Ruth.. ruth.." marsha kelabakan saat tak melihat ruth diruangannya, ditambah dengan infusan yang terlepas dan tempat tidur yang sudah acak-acakan serta pintu yang terbuka

"Suster..suster" teriak marsha beruntungnya di depan ruang ada suster yang sedang melewat

"Iya.. ada yang bisa di bantu ?" tanya suster itu

"Pasien disini kemana sus ? liat gak dia keluar ? dia itu.. lebih tinggi dari saya, rambutnya item panjang dan dia pasien leukimia" jelas marsha

"Maaf mbak.. saya gak liat, tapi biar saya bantu cari" ucap suster

"Yaudah saya cari keluar ya sus" ucap marsha kemudian berlari keluar rumah sakit

🚕🚗🚙🚚🚛

  Ruth sekarang sudah sangat lemas, seakan dia tak bisa berbuat apa-apa, fikirannya semakin stress saat ia dibawa lari ke pinggir jalan raya, dan sekarang ia di dorong ke tengah jalan raya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia Milik MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang