Predikat Jones

236 8 0
                                    

Aku menancap kencang mobilku dengan kondisi ku yang sangat buruk setelah kejadian di kantor tadi dengan Ayahku, sampai-sampai aku tidak memerhatikan arah mobilku.

Dan tiba-tiba saja ada seorang lelaki dengan kemeja putih polos dan celana panjang bahan, nyebrang dengan terburu-buru. "AWAS!!" dengan segera aku menghentikan laju mobilku dan membunyikan klakson ke arah pria itu.

"Huh.. untung tidak tertabrak". Celetuk ku di dalam mobil. (Aku segera turun dari dalam mobil untuk mengecek keadaan pria itu).

"Bagaimana si kamu kok nyebrang tidak lihat kanan kiri dulu! Kalau tadi tertabrak gimana?!" Celotehku kesal.

"Ma.. maaf... Miss saya tadi buru-buru, mau bertemu klien". Pria itu memperhatikan wajahku dengan mengernyitkan dahinya seperti orang sedang berfikir.

"Ya sudahlah, tapi Mr. Tidak apa-apa kan?". Tanyaku lirih.

Dia hanya terdiam dan masih memerhatikanku dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Hello Mr.! Mr. gak apa-apakan?". Tanyaku lagi sambil memetikian jariku untuk membuyarkan lamunannya.

"Oh iya, sorry.. sorry.. saya tidak apa-apa". Jawabnya cepat.

"Huh.. syukur deh kalau gitu, saya mau pergi dulu". Sambil berjalan kearah mobilku dan tiba-tiba saja dia memanggilku kembali.

"Miss! Tunggu sebentar!"

"Ada apa lagi si Mr.? Saya harus pergi sekarang!"

"Namamu carroline bukan?". Tanyanya lirih sambil menunjuk dengan jari nya.

Aku hanya terdiam tidak menjawab. Kenapa pria ini bisa tau namaku? Kata ku dalam hati.

"Kamu Carroline kan, si Mrs. Jones itu? Ini aku Jhon Hansen teman sekolahmu dulu". Iya predikat jones itu sudah aku dapatkan sejak aku masih duduk disekolah menengah atas dulu.

Aku mencoba mengingat-ingat nama itu di otakku.

"Oh iya.. kamu Hans kelas Multi Fisika 1, beda banget sekarang kamu".

Senyumku tiba-tiba kembali saat mengingat Hans waktu sekolah dulu, bagaiman tidak, dia dulu itu sangat cupu berkaca mata dan kutu buku, beda jauh dengan sekarang, dia lebih kelihatan pria gagah dengan setelan itu dan tidak berkaca mata lagi hehehe.

"Beda gimana? Aku masih sama seperti dahulu yang mencintai mu hehe".

Deg...

Oh iya dia itu dulu sangat tergila-gila dengan ku, tapi dengan penampilannya itu membuat aku jijik melihatnya.

Waktu SMA aku memang menjadi rebutan para lelaki di sekolahku, saking banyaknya satupun tidak ada yang aku terima karena ke angkuhanku yang sangat memilih-milih pasangan. 

Makanya aku di juluki Mrs. Jones because teman-temanku sudah memiliki pasangan sedangkan aku masih mencari sosok yang pas di hatiku.

Dan ya 6 tahun berlalu dan aku masih mencari lelaki untuk pendampingku, kesulitan ku cuma satu yaitu larangan ini itu dari Ayahku.

Padahal aku sudah mulai belajar untuk tidak terlalu memilih-milih pasangan yang sempurna, dan aku juga mulai membuka hati ku untuk seseorang.

Tapi, sampai sekarang lelaki enggan untuk mendekatiku karena aku selalu di ikuti oleh 2 Bodyguard bodoh itu.

"Hello Mrs. Jones are you oke? Sepertinya kamu habis menangis?" Tanyanya tiba-tiba.

"Ahhm.. emm.. I'm oke". Jawabku sambil mempertahankan senyumanku, untuk menyembunyikan kesedihanku.

"Are you sure?" Tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

"Yes I'm oke, sudahlah Hans bukannya tadi kamu bilang mau bertemu klien? Udah sana nanti klien mu menunggu lama".

"Oke Mrs. Jones I'm go, but I want your phone number, bolehkah?". Dengan menyodorkan ponsel miliknya

Aku tersenyum dan mengambil ponsel Hans dan mencatat nomor ku di sana, setelah itu aku kembali ke mobilku dan pergi meninggalkannya.




Tunggu kelanjutannya terus ya maaf kalau acak-acakan ya.. maaf juga kalau lama untuk update nya soalnya sibuk sekolah..

Jngn lupa follow, vote dan komentarnya

See you guys 💓💓💕

Mrs. JonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang