John Hansen

164 5 0
                                    

Didalam mobil, aku senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian tadi dengan Hans, aku tidak menyangka kalau dia bisa segagah dan setampan sekarang, padahal dulu tuh dia sangat culun dan sering di bully di sekolah haha..

Aku mengingatnya merasa bersalah karena aku adalah salah satu orang yang ikut membullynya😁.

Tapi kenapa sekarang aku malah memikirkannya? Mungkin benar kata orang-orang benci bisa jadi cinta, "Ah.. apaan sih kok jadi ngaco gini sih!".

Sempat aku melupakan kejadian yang terjadi antara aku dan Ayahku, tapi kejadian itu terus terngiang-ngiang di kepalaku.

"Ah.. aku pusing!! Lebih baik aku ke klub dari pada aku harus mengingat itu terus!!".

Aku pun langsung menancap gas mobilku dengan kencang.

Beberapa menit kemudian...

"Hai.. babe kemana aja nih? kok baru kelihatan lagi!" Kata seorang penjaga bar sambil menyodorkan segelas minuman kearahku.

"Haha... Iya nih, biasa lah lagi ada problem sama bokap". Sahutku lemas.

"Sudahlah.. lupain aja, mungkin bokap lu lagi sibuk kali, dan mungkin dia juga lagi ada masalah dengan pekerjaannya". Perkataan pria itu ada benarnya juga.

"Have fun aja babe nikmati aja musiknya". Sambil mengangguk-anggukan kepalanya menikmati alunan musik yang di pasang oleh DJ. Lolan.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Akhirnya dia pun pergi meninggalkan ku sendirian.

Ditengah-tengah aku sedang menikmati minuman yang diberikan oleh pria tadi sambil menggoyang-goyangkan kepalaku senada dengan irama musik.

Tiba-tiba saja benda yang begitu hangat menyentuh pipiku, dan aku pun sangat terkejut dan merasa asing dengan sentuhannya itu.

Aku langsung menolehkan wajahku untuk melihat siapa yang mencoba mencium ku, tetapi keputusan ku untuk menoleh kebelakang adalah kesalahan yang begitu besar!.

Dengan cepat pria itu langsung melumat bibirku dengan lembut, aku hanya terdiam dengan adegan yang dilakukan pria itu setelah aku menyadari ciuman itu semakin panas aku langsung mendorong pria itu.

"Apa-apaan si lu main cium aja! Gak tau sopan santun ya!". Kata ku kesal dengan pria itu yang hanya menundukkan kepalanya tanpa menjawab perkataan ku.

"Hei gua lagi ngomong ya disini!". Pria itu langsung mengangkat kepalanya dan mulai tersenyum kepadaku tanpa mempunya rasa bersalah sedikitpun.

"Ha..Ha..Hans? Ja.. ja..jadi kamu yang menciumku tadi?". Jawabku terbata-bata.

"Yes that's right Mrs. Jones, aku melihat mu duduk sendirian dan kelihatannya kamu sedang sedih. Makanya aku menghampiri mu". Jawabnya tanpa merasa bersalah.

"Huhf.. tapi apa alasan mu mencium ku?".

"Aku hanya ingin mencium mu saja". Jawabnya enteng.

"Udah gila ya kamu!".

"Hei Mrs. Jones tapi kamu menikmati nya kan?". Godanya.

"Bener-bener udah gak waras kamu Hans!".

"Hehe.. maaf.. maaf aku hanya bercanda. Kamu masih galak aja si sampai sekarang, awet banget tuh galaknya sama kaya kecantikan kamu".

"Yehh gak usah ngegombal ya! Gombalan kaya gitu tuh gak mempan buat aku! Aku udah sering mendengar nya!".

"But the way predikat jones itu apakah masih kamu pegang sampai sekarang? Atau sudah kamu ganti dengan...".

Belum sempat dia melanjutkan perkataannya tiba-tiba dia mengajakku untuk pergi dari klub ini.







Untuk sekarang ngegantung dulu ya. baca terus kelanjutan ceritanya and jangan lupa follow, komentar dan vote ya itu buat aku tau gimana ceritanya membosankan atau tidak

Tbc.

Mrs. JonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang