[OY] Bab 1(b). The Helper

1.2K 72 12
                                    

28 Agus.tus 2018...

Entah kenapa aku merasa, diriku berbeda saat bersama dengannya. Aku bertanya-tanya sebenarnya, pesona apa yang ia miliki...?

Aldrian...

Aku Update Lagi...
Happy Reading & Sorry For Typo...

            Stevania membuka matanya perlahan-lahan. Tapi karena sinar matahari sedikit menyilau, membuat matanya refleks langsung tertutup kembali. Ia kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan matanya dengan silaunya sinar matahari. akhirnya ia pun berhasil. Stevania  merasakan kepalanya begitu pusing dan indra penciumannya langsung mencium bau obat-obatan rumah sakit. Ia Pun menelisik setiap sudut ruangan itu untuk mencari tahu dimana ia berada sekarang.

            Stevania kemudian kembali mengingat, apa yang telah terjadi sebelumnya, sehingga ia berada di ruangan itu. Beberapa saat kemudian Ia pun teringat apa yang terjadi padanya. Seketika itu juga, tubuh Stevania bergetar ketakutan. Ia merasa trauma dengan apa yang terjadi pada dirinya. Ia juga ingin tahu apa yang terjadi dengan penolongnya. Apakah pria itu baik baik saja atau Ia juga terluka. Pertanyaan di kepalanya itu langsung terjawab, saat pintu kamarnya terbuka, lalu masuklah seorang pria yang ia kenali sebagai penolongnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya stefania pada pria itu. Pria itu hanya membalasnya dengan sebuah senyuman. Lalu,
"Aku tidak apa-apa. Tapi seharusnya, pertanyaan itu aku ajukan padamu, bukan kau yang mengajukannya padaku. Kau yang terluka, bukan aku," ujar pria itu lugas.
"Terima kasih karena kau sudah mau menolongku. Padahal, aku hanyalah orang asing bagimu," ucap Stevania penuh rasa terima kasih.

"Hei jangan berkata seperti itu, karena itu tidak masalah bagiku. Ibuku selalu mengajariku dan saudara-saudaraku, bahwa kami harus menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Baik itu orang kami kenal, maupun orang asing sekalipun. Karena kau sudah sadar, aku akan memanggilkan dokter untuk memeriksa keadaanmu," ujar pria itu. Pria itu hendak berbalik pergi, tapi langsung dicegah oleh Stevania.

"Tunggu...!" tubuh pria itu berhenti kemudian berbalik menghadap Stevania.
"Apa kau ingin mengatakan sesuatu?" katanya kemudian.
"Aku hanya ingin tahu, siapa nama Anda. Boleh kan? Dan ya... namaku Stevania," ujar Stevania.
"Tentu saja boleh Stevania. Namaku Aldrian Richard. kau bisa memanggilku Al," jawab Pria yang bernama Adrian Richard itu.
"Baiklah tuan Al... Sekali lagi terima kasih."

"Hei... Jangan memanggilku Tuan. Tapi cukup Al saja. Umurku baru 20 tahun. Jika kau memanggilku Tuan, aku merasa kalau aku sudah tua. Apa kau mengerti?"
"Iya aku mengerti," jawab Stevania singkat.
"Jadi, boleh aku panggil dokternya sekarang?"
"Silakan..." Pria yang baru diketahui Stevania bernama Adrian Richard itu kembali melanjutkan langkahnya, lalu keluar dari ruangan itu. Beberapa saat kemudian, ia kembali masuk dan kali ini Ia datang bersama dengan seorang dokter wanita dan seorang perawat.

        Dokter itu kemudian memeriksa kondisi Stevania dan menyuruh perawat mencatat hasilnya.
"Dok... Kalau boleh aku tahu, berapa lama aku ada di rumah sakit ini," tanya Stevania pada Dokter itu. Ia tadi lupa menanyakan hal itu pada Aldrian, karena itu ia pun memutuskan untuk bertanya pada Dokter saja.
"Kau sudah tidak sadarkan diri selama 2 hari," jawab Dokter itu.
"Apa?! Dua hari?"

"Ya itulah yang terjadi dan satu lagi, kau mungkin akan mengalami sedikit trauma dan untuk mencegah hal itu terjadi semakin parah, kau harus bertemu dengan dokter terapi. Kau harus mengikuti sesi terapi ya..."
"Baiklah aku mengerti."
"Untuk luka fisikmu itu tidak apa-apa. Benturannya tidak membuatmu sampai gegar otak. Jadi, tidak masalah dan kau juga boleh pulang besok," kata Dokter itu.

"Terima kasih Dokter."
"Tidak masalah. Istirahatlah yang cukup, agar keadaanmu pulih. Aku permisi dulu." Dokter dan perawat itu pun keluar dari ruang rawat Stevania.
"Tuan Al... Maaf Al," ralat Stevania cepat. "Boleh aku bertanya lagi?" tanya gadis itu kemudian.
"Tentu saja. Tapi aku rasa aku tahu apa yang ingin kau tanya kan padaku. Kau pasti ingin tahu apa yang terjadi pada tiga pria, yang berusaha memperkosamu. Iya kan?" tanya Aldrian dengan tatapan menyelidik.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang