10. Choose one

938 136 27
                                    

Seperti biasa...scene sebelum ini ada di lapak sebelah, chapter yang sama. Maaf kalau hal ini membuat anda harus bolak - balik :'v

__________o0o_________

Seorang gadis itu kini sibuk memandangi lukisan yang dibuat oleh tamu beberapa waktu lalu

Sangat cantik dan indah seakan dapat membuatnya menangis

"Dia? Dia mungkin adalah masa depanku yang tidak akan pernah terwujud"

Kata - kata itu terus saja terngiang dalam kepalanya, membuat Somi harus berpikir keras mengenai hal itu

"Dia siapa?"

.
.
.

Sehun terluka dan di rawat, Chanyeol sakit dan bahkan harus diinfus hingga bibirnya pucat

Mingyu tidak tau kesialan apa yang menimpa keluarganya saat ini, sementara ayahnya seperti tidak kelihatan perduli...

"Maaf Yang Mulia, saya ke sini hanya ingin mengantaran surat tagihan dari rumah sakit," ucap Jenny pelan sambil menyodorkan sebuah amplop berwarna putih bersih dengan cap rumah sakit di bagian ujung sebelah kanan

Jika Chanyeol tau mengenai hal ini, mungkin ia akan menolak untuk dirawat

Jika dipikir, seharusnya mereka kemari untuk liburan bersama. Tetapi Mingyu malah harus berakhir membiayai segala kebutuhan Chanyeol walau alpha dominan itu menolak

Mungkin ia harus berbicara dengan Katryn, juru bcara ayahnya yang menjadi dalang dibalik segala rasa sakit yang Chanyeol alami

Mingyu keluar dari ruang belajarnya dan menuju menara utara tempat biasanya wanita iblis satu itu menghabiskan waktunya yang tidak berguna hingga ia bertemu Yuzu di persimpangan utama

"Yuzu kemarilah—" titah sang pewaris takhta kepada anak dari panglima Jendral tersebut

Yuzu yang tadinya sibuk bermain bersama beberapa pelayan mengangguk patuh dan mendekat, Mingyu berjongkok untuk mensejajarkan tinggi badannya dengan bocah berumur lima tahun tersebut

Sudah lewat seminggu sejak kasus penculikan, Yuzu yang tadinya berubah menjadi pendiam karena trauma kini ceria kembali

"Kau sudah tidak apa - apa?" tanya Mingyu lembut

Yuzu menganguk, "sudha tidak thakut tidur tendirian lagi!"

"Kalau begitu apa Yuzu sudah bisa memberitahuku ciri - ciri orang asing yang menculikmu kemarin?"

"Enggg itu..."

Mingyu mengerti ketika sang bocah mulai menunduk dan diam, akan sulit rasanya mendapat informasi dari seorang anak kecil

Mingyu mengulurkan tangannya untuk mengusap pelan puncak kepala Yuzu, ia tersenyum tipis lalu kemudian bangkit berdiri

"Tidak apa - apa, kau boleh kembali bermain"

Please... Don't Leave Me, Alpha ✨ Mingyeol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang