BAB | 05

1.9K 138 4
                                    

[jangan lupa klik bintang sebelum membaca]
============

Cowok itu tertunduk lelah dengan deru napas tersengal naik turun. "Anjiir lah! galak banget sih tu satpam." Gumamnya.

Sementara Jill yang sedari tadi memperhatiakan dari samping dengan raut terkejutnya. Mulai bersuara. "Kenzo? Lo sekolah disini juga?"

Kenzo menoleh cepat, saat mendengar suara cewek disampingnya. Kedua netranya melebar diiringi rasa keterkejutannya saat tau siapa cewek tersebut. "Elo? Ngapain disini? lo ngikutin gue ya?!"

Jill memutar bola matanya malas. "Kurang kerjaan banget gue ngikutin lo." lalu memutar sedikit tubuhnya, menunjukkan tas yang berada dipunggungnya. "Nih liat! Gue murid baru disini."

"Murid baru? Disini??" Kenzo memastikan sekali lagi dengan raut masih tak percayanya, dan gadis itu menganggukinya.

"Biasa aja kali ekspresi lo. nggak usah lebay gitu." Sinis Jill. Karena menurutnya, yang seharusnya berekspresi seperti itu adalah Jill, bukannya Kenzo. Kalau ia tau ayahnya akan memasukkan dia kesekolah yang sama dengan cowok menyebalkan itu. Jill dari awal pasti sudah menolaknya.

Ya.. penyesalan memang selalu datang terakhir.

"Gue bukannya lebay. Gue cuman kaget."

"Sama aja!"

"Ck, lagian lo ngapain sih milih masuk sekolah sini. Sengaja ya, biar bisa deket gue terus?" tuduh Kenzo seenak jidat.

"Eh. Denger ya, kalau gue tau bokap bakal masukin gue kesekolah yang sama kayak lo. dari awal gue bakalan nolak. Dasar!"

Kali ini Kenzo tak mau melanjutkan perdebatan. Ia hanya berdesis kesal sembari berbalik pergi meninggalkan Jill. Tidak mau jika ia semakin telat nantinya.

Jill yang melihat hal itu, tidak mau tinggal diam dan malah mengikuti. "Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo!" Kenzo bahkan mengucapkan itu tanpa menatap Jill dan masih terus melangkahkan kaki dengan tergesa.

Jill yang masih mengekor dibelakang, kembali melontarkan tanya pada cowok itu. "Jangan bilang kalau lo mau bolos?!"

Langkah Kenzo terhenti. Menghela napas panjang berusaha bersabar lalu berbalik menghadap Jill. "Gue bukannya mau bolos sekolah. Lagian lo ngapain sih ngintilin gue? Bikin kesel aja."

"Terus kalau nggak mau bolos, kenapa lo malah pergi? Bukannya ngebujuk tuh satpam biar dibolehin masuk."

"Percuma. Nggak bakal berhasil." Ujar Kenzo, dengan kembali berbalik berjalan memasuki sebuah gang sempit, dan masih diikuti oleh Jill dibelakangnya.

Saat ini mereka sudah ada di samping gedung sekolah berpagar tinggi.

Jill memperhatikan Kenzo yang kini sudah menaikkan satu kakinya ke pagar tersebut.

"Eh. Lo-lo mau ngapain?" Jill bertanya bingung.

"Mau ngapain lagi?? ya mau manjat masuk lah." ujar Kenzo yang kini sudah menaikkan satu kakinya yang lain ke pagar tersebut.

"Terus gue?"

Kenzo menghentikan pergerakan kakinya, menoleh ke arah Jill yang masih memperhatikannya dari bawah. "Emangnya lo kenapa??"

Jill sama sekali tidak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan Kenzo barusan. Bagaimana mungkin Kenzo tidak peka sama sekali mengenai keadaannya saat ini?! "Gue kan pakek rok." Ujar Jillian mengingatkan, kalau saja cowok itu lupa.

"Terus??" tanya Kenzo dengan kening mengernyit.

"Ya. Gimana mungkin gue manjat pagar sambil pakek rok begini?? Lo udah gila?!"

JILL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang