Kakak Kelas Ganteng

98 9 0
                                    

Suara canda tawa bergemuruh diseluruh ruang, langkah- langkah kaki mulai berdatangan dengan cepat.

kaki - kaki mungil ini mempercepat gerakannya hanya untuk memanjakan perut yang mulai keroncongan selama 4 jam belajar.

Tak butuh waktu yang lama bagi kami menerobos kerumunan di kantin sekolah.

"Ini si dinsa kok lama baget sih, gak tau kalau ditungguin barang"

"Sabar sha... Mungkin dia ke kamar mandi dulu " ucap refita menenangkan suasana.

"Ia tau ref, tapi nih soto keburu gak panas nanti, rasanya jadi gak enak"

Langkah kaki dinsa mendekati kami, nafasnya masih terengah - engah seakan habis melihat hantu.

"Ah maap guys... Guys tau gak aku tadi disenyumin sama kakak kelas lho, ganteng banget sumpah"

"Ah... Pasti dinsa bohong lagi "

"Enggak... Kali ini beneran clar, tapi sayang aku gak tau namanya"

"Emang ciri kakak nya kayak gimana din"

"Pokoknya gateng baget clar, senyumannya itu lho, bikin aku terbang "

"Huss bahas nanti lagi tuh sotomu, udah gak panas lagi "

"Yah.... Gak papa lah, selamat makan guys"

Kakak kelas gateng ?aku rasa hampir disekolah ini gak ada cowok ganteng apalagi kakak kelas.

Paling - paling si dinsa salah lihat lagi, sudahlah lupakan ngapain juga aku mikirin kakak kelas yang dibilang dinsa, lagi pula dia aja gak tau namanya.

"Tet....tet...tet"

"Udah bel , masuk kelas yuk" ucap si alin mengajak kami.

Langkah demi langkah kami tapakan menuju kelas, entah kenapa aku jadi penasaran sama kakak kelas yang dibicarakan tadi.

Tiba- tiba dinsa menghentikan langkah kami dan menunjuk pada segerombolan siswa cowok yang ada dibawah pohon mangga.

"Guys... Berhenti sebentar tuh lihat, kakak yang pakai jam digrombolan itu"

"Hey din semua cowok digrombolan itu pakai jam"

"Oh iya maap ref, masudku itu lho yang pakai jam warna merah, nah kakak itu yang tadi senyumin aku, sumpah ganteng baget"

"Oh... Kakak itu gak kelihatan mukaknya, dari sini blur"

"Kamu ni ref, makanya kacamata dipakai dong"

"Ketinggalan sha"

"Yuk... Lebih dekat aja biar si refita kelihatan,sekalian kita bisa baca nama dadanya "

"Ide bagus lin"

Kami pun mendekati grombolan cowok cowo itu, namun hanya sekedar lewat disampinnya saja sih.

Benar kata dinsa kakak itu ganteng dan manis sekali namanya juga bagus "Raymon" kelas XI ipa 2.

"Tadi pada baca gak namanya sapa"

"Namanya raymon clar, dia XI ipa 2 "

"Wus... Mata kamu jeli juga ya sha" ucap alin sambil merangkul pundakku

"Iya dong lin, shakira"

"Udah, yuk masuk keburu guru nanti dateng" ajak clara sambil menarik baju dinsa.

Raymon nama yang indah, namun belum tentu juga sifat nya bagus,

Aku merasa wajah kakak itu gak asing bagiku oh... iya, aku inggat kakak itu pernah menabrak ku di perpustakaan dan gak minta maap aku ingat betul wajahnya.

'pantes aja gak asing lagi bagiku' bisikku dalam hati.

Kami masuk ke kelas lagi dan melanjutkan pelajaran kami.

"Selamat siang anak anak, keluarkan buku kalian"

"Siang bu"

Jarum jam maju Detik demi detik, namun pelajaran kimia ini terasa begitu lama sekali, bahkan serasa jam pelajaran tak bergerak.

Hampir semua temanku yang duduk dibelakang pada tidur, akan tapi kali ini aku gak bisa tidur karna tadi pagi aku terlambat dan tempat duduk yang tersisa hanya di depan meja guru.

Biasanya refita mencarikan tempat duduk untuk ku, namun karna aku terlambat jadi, tempat duduk yang disiapkan refita dipakai oleh temanku yang lain.

Tak apa lah ini jam terakhir di hari ini, biar sekali - kali paham dengan pelajaran kimia walau satu bab ini saja.

"Tet....tet....tet...."

Deringan bel tanda pulang akhirnya berbunyi dan untuk pertama kali nya aku bertahan tidak tidur waktu pelajaran kimia, suatu prestasi yang besar bukan.

Kami bergegas membereskan semua buku dan pulang karna hari ini langit sudah hampir meneteskan air matanya.

"Dah... Guys aku pulang duluan"

"Iya lin, clar"

"Refita gak, pulang"

"Enggak sha, nanti satu jam lagi aku less"

"Oh... Ya udah aku pulang duluan lho, ayo din pulang"

"Duluan aja aku kerja kelompok dulu"

"Okay bye semua, aku duluan"

Tak cukup lama untuk diriku sampai dirumah dan belum ada 2 jam grup chat penuh dan membuat hp ku bergetar terus.

"Ini pada bahas apa sih, hp ku jadi lemot gara gara 4 bocah ini "

Sungguh mengejutkan, ternyata mereka baru membahas kak raymon.

Gila bener nih 4 bocah dah tau semua sosmed kakak itu, mulai dari ig, fb,twitter,sampai no wa nya juga punya.

Yah gini nih, kalau kepo sama orang yang belebihan alias stalker, maklum lah anak cewek ma biasa.

Karna penasaran aku mencoba membuka salah satu sosmed kakak itu, foto yang di share kakak itu sungguh ganteng dan manis sekali.

Tapi kalau dilihat emang senyum kakak itu manis juga sih, tapi rasanya ada yang aneh ya dari kiriman vidio di ig kakak itu.

Dia sama sekali gak ngelepas pasang senyumannya bahkan waktu bicara aja masih senyum, apa gak capek ya tuh bibir senyum terus.

"Chat grup ah"

'Guys... Sadar ndak kiriman ig kakak raymon yg vidio itu dia sama sekali gak ngelepas senyumnya lho'

Dan mereka juga baru sadar bahkan si dinsa memberanikan diri untuk bertanya ke salah satu temen kak raymon dan ternyata, kata kakak itu otot risorius dari kak raymon terjepit, pantes aja sih kerja otot risorius kan menarik bibir kesudut samping sehingga membuat bibir tersenyum.

Gak salah kalau kakak itu tersenyum terus, padahal dinsa udah kepedean disenyumin kakak itu.

Akan tetapi senyum kakak itu memang manis banget enggak salah juga kalau melihat senyumannya saja sudah bikin terpesona.

My Diary, My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang