ANNOUNCEMENT

115 9 9
                                    

21 july mungkin itu tanggal biasa bagi kalian. Namun, bagiku itu adalah hari penentuan yang menegangkan, bagaimana tidak! itu hari dimana pengumuman penerimaan siswa baru akan diberitahukan.

Wah, sungguh menegangkan. Sebenernya, aku selalu memantau jurnal milikku dan aku selalu berada diposisi aman.

Namun, tetap saja hati ini berdebar kencang saat mencoba membuka pengumuman itu dihari ini.

"Ayah hari ini pengumuman, ayo kita buka webnya sama sama," tukasku dengan semangat dibalik ponsel yang menghubungkan aku dan Ayah.

"Baiklah nak, tapi sebentar ayah harus menyelesaikan satu pekerjaan. Kalau kamu tak sabar bisa ajak Mamamu untuk membuka bersamamu," jawabnya dengan nada datar

"Baik ayah," tukasku tak bersemangat. Sepertinya memang hanya bisa membukanya bersama Mama.

"Tut...tut...."

"Yah teleponnya sudah mati padahal hari ini mama baru arisan dan kembali nanti sore, tapi aku gak sabar membukanya." Walaupun sedikit kecewa tak bisa membuka pengumuman bersama-sama, semoga apa yang akan aku lihat tak membuatku kecewa.

"Atau aku buka sendiri saja ya." Aku berlari menuju kamar dengan tergesa.

Aku mulai menyalakan komputer. Dan mulai mengetik web sekolah yang aku tuju, tak butuh waktu yang lama barisan nama menyambut mataku. Aku mencoba mencari namaku, setelah ku cari cari aku tak menemukannya, hati ini mulai sedih dan galau.

Handphoneku mulai berdering. Aku mencoba meraih saku ku dan melihat siapa yang meneleponku,  ternyata itu telepon dari ayah.

"Selamat nak kamu diterima."
Sontak aku menjerit gembira

"Tapi ayah aku tadi mencari namaku tp tidak menemukannya bagaimana ayah bisa menemukannya."

"Nak, kalau kamu mencari sesuatu dengan perasaan yang tak tenang kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu cari, coba deh kamu cek nomer urut 150 itu bukan kah namamu."

Tak butuh waktu lama aku langsung mengecek nomer 150 dan ternyata...

"Ayah bercanda ya aku ada diurutan 152 bukan 150," tukasku sedikit kesal, merasa dipermainkan namun hati ini gembira melihat apa yang baru saja aku baca.

"Nah, benarkan. Kata ayah kalau kamu mencarinya dengan perasaan tenang kamu akan menemukannya benar bukan."

"Benar, Ayah memang terbaik. tapi disini ada notice kalau yang diterima, besok harus ambil berkas untuk tes kejurusan."

"Besok ayah ada kerjaan, kamu sama mama aja ya nak," tukasnya lembut.

"Baik ayah sampai nanti malam."

Tut....tut...tut...

Ah... gembiranya hatiku diterima di SMA yang aku inginkan. Tetapi sebenarnya tes kejuruan itu apa ya? Aku tak pernah tau kalau ada tes kejuruan seperti itu.

"Mama pulang," tukasnya sembari menutup pintu rumah, berjalan masuk menelusuri tiap lantai di rumah kami.

"Ah... Mama datang, mama aku ditrima di sma kesukaanku," teriakku menuruni tangga dan menghampiri Mamaku.

"Wah selamat nak terus ada apalagi nak," ujarnya sembari menengada melihatku yang lari terbirit-birit menghampirinya.

"Besok suruh ambil berkas untuk tes kejuruan. Tes kejuruan itu apa sih ma?" Wajahku memerah, merasa sedikit malu dengan apa yang aku katakan.

"Oh, itu tes untuk menentukan kamu masuk IPA atau IPS, masak kamu tidak tahu," ujarnya dengan senyum miring seakan mengejekku.

"Oh begitu ya, asik juga ada tesnya pula."

"Yaudah mama mau mandi dulu ya nak."

"Baik Ma, aku mau tanya temanku dulu pada diterima dimana." Aku berlari kembali keatas kamarku.

"Chat ke grup ah."

Jari jemariku mulai mengetik. Dan teman- teman ku pun mulai meresponnya. Dari responan temanku tak ada satupun yang satu sekolahan denganku bahkan, ada yang sekolah diswasta duh... kasihan sekali padahal sebenernya dia pintar. Namun, saat un nilainya buruk mungkin gara gara dia terlalu stress, tapi ada salah satu yang belum merespon.

"Ah... Ternyata dia off, huftt... yaudah deh mau mandi lalu tidur udah jam 7 lebih, saking senengnya sampai lupa mau mandi."

Hari itu pun berlalu dengan cepat. Keesokan harinya aku mengambil berkas bersama mama. Dan aku mulai baca satu persatu isi dari berkas itu, tes kejuruan diadakan besok lusa.

Wah.... cepat sekali padahal aku gak tau soal model apa aja yang bakal keluar.

Dari kejauhan tampak seseorang yang memperhatikan gerak gerikku apa dia mengenalku?  mungkinkah temen smp ? entahlah temenku tidak ada yang masuk sini, tp dia siapa ya ?

"Auah... Masa bodoh ayo ma kita pulang "

"Kebahagiaan bukanlah tujuan, melainkan cara kita menjalani hidup, (Burton Hills)"

My Diary, My Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang