Di kamar nomor dua, seorang pekerja seni bernama Deidara, atau lebih dikenal sebagai Undei tiba-tiba berdiri bulu romanya.
Oh, ternyata sudah waktunya mencukur bulu-bulu yang bisa mengganggu pekerjaan. Saking panjangnya sampai bisa berdiri, dan itu jelas merusak penampilan. Pikir si pekerja seni ini dengan kalem.
Padahal penyebab bulu itu bisa berdiri adalah karena dia akan dijadikan objek percobaan dadakan oleh remaja kamar seberang.
Sungguh tak peka.
.
.
Hole in the Wall
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : SasuNaru
"Cerita ini dibuat untuk hiburan semata, bukan untuk menjelek-jelekkan suatu pihak."
.
.
"Undei-san, main yuk!"
"Dobe, di mana etikamu?"
"Aku harus bagaimana? Deidara-san, bolehkah kami main di kamarmu?"
"Itu sama saja, Dobe ...."
Seorang remaja tampak menasihati pemuda yang lebih dewasa darinya. Berdua mengetuk pintu kamar nomor dua. Mereka berdebat mengenai etika bertamu di kamar tetangga.
"Kalau zamanku dulu seperti ini, Temee!!" Naruto berargumen tentang enaknya zaman ia kecil dulu, ketimbang masa kini. "Justru yang kaulakukan itu seperti orang yang pekerjaannya menawarkan kredit panci!" lanjutnya dengan emosi yang mulai menguasai.
Dahi Sasuke berkedut, kesal. Batinnya meradang, ini orang diajak ke hal yang benar malah melawan. Sungguh tak pantas dengan umur yang disandang.
"Tapi kita ke sini bukan untuk mengajaknya main, Dobe!" Pemuda Uchiha ini masih tak terima jika niat baiknya untuk mengingatkan, diabaikan begitu saja.
"Nanti kita juga akan main-main, Temee!!" Naruto pun sama tak mau kalahnya dengan orang yang lebih muda darinya. "Kita akan main bagaimana cara menaklukkan wanita untuk orang aneh sepertimu!"
Adu mulut masih berlangsung. Beruntung pemilik apartemen memenangkan kupon berwisata ke pemandian air panas dua hari satu malam, jadi beliau tidak ada di kamar. Dan setiap penghuni apartemen bisa melakukan hal-hal yang biasanya dilarang, tanpa takut mendapat teror dari sang induk semang.
"Aku tidak aneh, Naruto!"
Sasuke menarik leher baju yang dikenakan si blonde. Perbedaan tinggi yang tak berbeda jauh sangat menguntungkan bagi sang Uchiha. Ia dengan mudahnya membawa tubuh Naruto untuk menabrak pintu.
"Ada apa, un?"
Suara berisik di depan pintu kamar, membuat si pemilik keluar sarang. Deidara seperti biasa mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka. Ia menampakkan separuh wajahnya, namun pandangan tertutup oleh sesuatu yang menghalangi.
Karena tak kuat menopang atau sebab buruknya kualitas kayu, menjadikan Deidara terdorong ke belakang. Pintu lepas dari engselnya dengan dua individu berjenis kelamin sama jatuh dalam posisi saling berpelukan. Langsung hal itu membuat Undei berteriak histeris, sampai-sampai melupakan fakta kalau dirinya pemalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hole in the Wall [SasuNaru]
FanficApartemen murah, bobrok, dan jauh dari pusat kota, bukan kombinasi yang baik bagi Naruto. Menyandang julukan sebagai mahasiswa melarat membuatnya harus menyewa apartemen yang bisa roboh kapan saja. Belum lagi dindingnya yang berlubang, menjadikannya...