bab 2

34 6 0
                                    

hari demi hari berjalan, ada hal yang aneh ya betul anin jatuh hati dengan setiap perilaku dan tuturkata rizal.
meskipun anin masih ragu apakah  rizal bnr bnr laki laki yang baik atau bukan,tapi kini anin dan rizal sudah sangat sering berinteraksi dari mulai pulang bareng, menunggu hingga bel masuk sekolah tiba atau sekedar ngobrol saat tidak ada guru semua nampak indah bersama rizal.

saat itu sunyi hanya ada rizal dan anin, rizal mencoba menarik nafas dalam dalam dan membuang dengan sangat pelan
" kenapa zal?" rizal hanya tersenyum
"anindhiya maharani?, tau ga kenapa aku suka menatapmu?"
"kenapa?"
"aku belum pernah menemukan wanita seceria kamu, sebahagia kamu dan seunik kamu" anin hanya diam menatap rizal dan menahan untuk tidak terlihat senang di hadapan nya
"matamu yang coklat tawa mu dan suaramu selalu membuatku luluh"
"kalo ditanya kamu dengan wanita lain mungkin masih banyak yang lebih cantik dari kamu, tapi itu kamu kamu unik"

anin tak bisa menjawab apa apa anin hanya tersenyum tersenyum manis

"jangan tersenyum seperti itu anin"
"memangnya kenapa?" "semakin sempurna jika kau tersenyum seperti itu"

pipi anin semakin memerah karna ucapan rizal, yah benar anin sudah tidak ragu lagi untuk jatuh cinta.

kata kata rizal terus ada di pikiran anin membuat anin senyum senyum sendiri terkadang, rizal tidak tinggi namun tidak juga pendek badan nya yang kurus dan rambutnya yang ia biarkan panjang seragam yang ia lipat membuat dia tampak lebih mempesona, dia memang tidak tampan tapi dia memiliki pesona.

semuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang