Jung Eunha menatap langit yang sedang cerah saat ini. Ia tersenyum singkat,terdengar helaan napas dari bibir mungilnya.
Ia sudah siap. Eunha sudah siap menjalani harinya tanpa pria yang sudah hampir 2 tahun terakhir ini tidak pernah ditemuinya,dan besok tepat pada musim panas dimulai Eunha akan melihatnya,ya melihat pria itu lagi.
Seorang pria yang membuat hati Eunha jatuh ke dalam jurang dalam namun indah dan tentu saja Eunha tidak akan bisa kembali lagi ke atas.
Eunha melangkahkan kakinya setelah menutup gerbang coklat rumahnya. Tujuannya hari ini adalah menikmati musim yang akan berakhir dan menyelesaikan segudang tugas yang berisi bermacam-macam tokoh animasi.
Tiba-tiba saat Eunha akan melangkahkan kaki sebelah kanan bukannya bertambah maju namun Eunha malah jatuh tersungkur di jalanan aspal.
Eunha menatap sepatu putihnya. Ah Ia lupa, ia tidak mengikat tali sepatu. Seketika itu Eunha membenarkan posisi kakinya dan menyelipkan begitu saja tali sepatu ke pinggiran sepatu.
Eunha berdiri dari posisinya dan membersihkan pakaiannya,berusaha menghilangkan debu-debu yang menempel.
Eunha melanjutkan langkahnya,tanpa sadar senyum mengembang tercetak di kedua sudut bibinya.
Eunha mengingat momen itu, ya momen yang terjadi 2 tahun yang lalu, namun sepertinya Ia tidak akan hadir hanya untuk hal sepele ini. Itu tidak mungkin, mengingat jarak yang teramat jauh.
Eunha sampai di halte bus namun bus yang akan dinaikinya belum datang, alhasil Eunha memilih duduk di kursi halte. Ia memainkan kedua kakinya pelan, seketika pikirannya mengingat momen 2 tahun yang lalu, memori itu berputar seperti film di otak Eunha.
" Youngjae-ya kita mau kemana?" Tanya Eunha yang tiba-tiba lengannya ditarik oleh pria berambut hitam. Lee Young Jae namanya.
" Jangan cerewet,ikut saja" dalam hati Eunha menggerutu sebal,seharusnya ia sudah tiba di kelas saat ini dan saat melewati lorong kelas,Youngjae tiba-tiba menariknya untuk ikut dengannya dan akhirnya Eunha harus mengikuti langkah Youngjae. Tentu saja nanti saat tiba di kelas Ia pasti akan diomeli oleh dosen Choi.
Aaahhh sepertinya Eunha harus menutup telinga hari ini. Jika tidak,mungkin telinga Eunha akan rusak mendengar suara melengking milik dosen Choi.
Lee Youngjae menghentikan langkahnya saat tiba di lorong sempit menuju ke gudang penyimpanan barang.
Eunha mendongak menatap Youngjae yang sedikit lebih tinggi darinya. Youngjae tersenyum tipis sebelum akhirnya Ia berjongkok dan menjulurkan tangannya menuju sepatu Eunha yang talinya sama sekali tidak terikat.
Jemari tangan Youngjae bergerak membentuk sebuah simpul pada tali sepatu Eunha.
" Aigoo mau sampai kapan kau berjalan dengan sepatu yang tidak pernah sekalipun terikat" Youngjae terkekeh. Jemari tangannya masih sibuk membentuk simpul untuk sepatu yang sebelah kiri.
Eunha menganga tidak percaya. Hanya untuk ini? hanya untuk ini Ia ditarik dan terlambat menghadiri kelas?. Yang benar saja.
Eunha mendengus "hanya untuk tali sepatu kau menarikku ke lorong gudang?"
Youngjae menepuk-nepuk tangannya saat pekerjaan kecilnya telah selesai. Ia berdiri menghadap Eunha.
"Ne,aku tidak ingin kau terjatuh seperti kemarin karena tidak mengikat tali sepatu saat berjalan" (ya)
"Tapi untuk apa sampai melakukannya di tempat sepi seperti ini?" Tanya Eunha.
"Kau tahu kan aku ini mahasiswa populer disini,kau tidak mau kan diteror oleh penggemarku?" Youngjae tertawa kecil saat Eunha memasang ekspresi geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
For You
Kurzgeschichten[Judul awal Summer Rain] FOR YOU!!! Bacalah! Setelah itu ceritakan padaku apa yang spesial dari buku ini. ~Kyung-ie~ -Kumpulan Cerpen