"Kamu harusnya bilang, kalau kamu tadi ngerasa nggak enak badan."
Jeongguk menggerutu samar. Kedua tangannya cekatan membasuh kain lap lalu memeras dan meletakkannya di atas dahi Taehyung yang terasa hangat.
"Kan aku bisa minta libur sehari buat ngejagain kamu."
"Justru itu," Taehyung terbatuk pelan. Tangan kanannya mencoba meraih segelas air hangat yang diletakkan di samping tempat tidurnya yang segera diambilkan oleh Jeongguk. "kalau aku bilang ke kamu, kamu pasti bakal minta libur. Padahal, 'kan, harusnya kamu sekarang sedang ikut testーhacchu!ーbukannya mengurus aku."
Selepas menyesap sedikit air hangat, ia meletakkannya kembali di atas meja dan beralih menatap Jeongguk.
"Tapiー"
"Nggak ada tapi-tapi, Jeongguk. Kamu kan udah besar, harusnya udah tahu mana yang harus diprioritaskan. Kalau seperti aku ini, setidaknya aku masih bisa mengurus diri sendiri. Aku bukan kakek-kakek yang mau mengurus diri sewaktu sedang sehat-sehat saja sulit."
Taehyung mengakhiri ucapannya dengan helaan napas dramatis. Ia memperhatikan Jeongguk yang menatapnya dengan kening berkerut, lantas membuat Taehyung turut menatap bingung.
"Apa?"
Sesaat, Taehyung sedikit tersentak ketika merasakan surai pink-blonde miliknya diusak lembut oleh Jeongguk yang menatapnya hangat.
"Kamu tahu, Tae?" Jeongguk beringsut mendekat, ia menduduki tubuhnya di samping kasur yang ditempati oleh Taehyung dengan perlahan.
"Tidak peduli berapapun umurmu, apapun 'pangkat'mu, dan apapun alasannya, aku akan selalu sigap merawat kamu." Sebuah kecupan di sudut bibir tak lupa ia berikan.
"Kenapa?" Ia terkekeh kala melihat rona merah menyebar di kedua pipi milik Taehyung.
"Karena apapun situasinya, kamu akan selalu menjadi urutan yang pertama dalam daftar prioritas milikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
➴. amser. [kv]
FanfictionKoleksi kepingan-kepingan manis yang selalu terkenang, kendati dilewat masa. [kookv] . 180901: ᴅᴇᴅɪᴄᴀᴛᴇᴅ ᴛᴏ ᴄᴇʟᴇʙʀᴀᴛᴇ Jᴇᴏɴ Jᴇᴏɴɢɢᴜᴋ·s 21sᴛ ﹙ɪɴᴛᴇʀɴᴀᴛɪᴏɴᴀʟ﹚ ʙɪʀᴛʜᴅᴀʏ. + cover cr. pinterest.