Akhir-akhir ini Jeongguk sering tersenyum sendiri. Baik sedang sendiri maupun sedang bersama orang lain, kedua sudut bibirnya pasti akan selalu naik ke atas dengan sendirinya setiap kali pandangannya tertuju ke arah sebuah benda persegi panjang yang tengah ia pegangーdisebut handphone.
Benar, handphone.
Taehyung awalnya mengira Jeongguk sedang membaca sesuatu yang lucu sehingga ia menyengir dan akan kembali 'normal' lagi jika ia ada di sekitarnya.
Namun tebakannya salah.
Jeongguk tak juga menatapnya walau Taehyung telah mencoba berbagai cara untuk mengambil perhatian. Paling nyaris adalah ketika Jeongguk menatapnya sebentar, berkata 'sebentar ya' lalu kembali asik dengan dunia sendiri. Taehyung lantas menggerutu.
Karena kesal, ia meraih ponsel miliknya sendiri lalu menelpon eksistensi lain yang sudah ia anggap seperti kakak kandung sendiriー
"Hobie-hyung!"
Jeongguk mendelik. Ia memang baru saja akan memanggil Taehyung karena tidak bersama Taehyung itu rasanya hampa sekali, namun ia otomatis beranjak tanpa berkata apapun menuju Taehyung dan melingkarkan tangannya di sekitar leher pemuda yang lebih tua dari belakang.
"TaeTae.." Yang dipanggil tak merespon, malah asik bercengkrama dengan pemuda lain di seberang telpon. Jeongguk menghela napas singkat.
Kalau sudah begini, sih, Jeongguk harus mengalah.
"Aku nggak bermaksud untuk ngabaiin kamu.. Aku ituー ya, begitu deh... Maafin Gukkie ya?"
Taehyung mendengus tertahan. Kemudian dengan nada cerianya, ia menutup panggilan telpon dengan, "Oke! Sampai jumpa lagi kapan-kapan, hyung!" sebelum berbalik menghadap Jeongguk yang tengah menatapnya memelas. Taehyung mencoba menatap garang.
"Apa?"
Jeongguk bergumam sedih. Setengah bercanda sih, tapi ia benar-benar merasa bersalah karena sempat mengabaikan Taehyung.
"Sayaaaaaaaang."
Taehyung tersedak ludahnya sendiri.
"A-Apa sih?"
"Kita oke kan?"
Inhales. "...Iya."
"Awww, thank you my lil fluffy cutie sunshineeee." Jeongguk menggunakan salah satu tangannya yang tidak memegang ponsel untuk menarik, memutar, melepas lalu mengulang hal yang sama pada pipi milik Taehyung yang dibahas dengan erangan protes.
"Atatatatwatwa- duh, swakit!" Ia memelototkan kedua matanya, kembali dalam mode 'galak'.
"Ngaku deh, belakangan ini kamu kenapa sih? Ada simpanan baru?"
"Hush." Jeongguk menyentil pelan bibir Taehyung. "Ngomongnya kok gitu sih. Sebenarnya itu karena," Ia berpikir sejenak, lalu melanjutkan. "Hmm, kamu tahu nggak, aku lagi suka siapa?"
"IU-noona?"
"Salah."
"Hobie-hyung?"
"Astaga, salah."
"...Kalau aku?"
"Uhuk, cie merasa~" Tawa Jeongguk terpecah kala Taehyung menggerutu dengan pipi yang memerah. Menggemaskan sekali.
"Oke, cuman bercanda~ Coba lihat ponsel aku deh," Jeongguk menyerahkan ponsel miliknya ke arah Taehyung yang menatapnya dengan tatapan bertanya.
"Lihat disana, kamu bakal ketemu sama siapa kesayangannya aku."
Taehyung mengernyit, ia tak mendapati apapun selainー
"Mana sih? Ini kan kamera depan-- ...oh."
Jeongguk mengepalkan tangannya dan mengangkatnya meninju udara sambil berteriak 'yes berhasil!' pelan. Mission completed; ia berhasil ikutan salah satu taktik merayu yang dengan susah payah ia hapalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
➴. amser. [kv]
FanfictionKoleksi kepingan-kepingan manis yang selalu terkenang, kendati dilewat masa. [kookv] . 180901: ᴅᴇᴅɪᴄᴀᴛᴇᴅ ᴛᴏ ᴄᴇʟᴇʙʀᴀᴛᴇ Jᴇᴏɴ Jᴇᴏɴɢɢᴜᴋ·s 21sᴛ ﹙ɪɴᴛᴇʀɴᴀᴛɪᴏɴᴀʟ﹚ ʙɪʀᴛʜᴅᴀʏ. + cover cr. pinterest.