"Dimana sii? Yaampun kok gak adaa, gue harus gimana dong?, Oke cari sekali lagi pasti ada, pasti nyelip deh" Zoya kini sedang mengubrak-abrik isi tas nya, Zoya sudah memeriksa seluruh bagian tas nya tapi barang yang di cari nya tidak juga ketemu
"Zoya ayo, semua udah pada baris di lapangan" ucap Resha
"Dasi gue gak adaaaaaa" rengek Zoya
"Masa gak ada, coba Lo keluarin semua barang-barang Lo yang ada di tas"
Zoya mengeluarkan seluruh barang yang ada di dalam tas nya. Mulai dari buku tempat pensil semua Zoya keluarkan. Tangan Zoya meraba semua bagian tas bukannya menemukan dasi nya, Zoya malah menemukan selembar uang lima ribu yang sudah sangat lecek entah dari kapan uang itu terselip.
"Ada gak?"
"Gak ada" ucap Zoya panik
"Dasi Lo ketinggalan di rumah kali"
"Tapi perasaan tadi udah gue masukin ke tas"
"Ya kan perasaan Lo doang"
"Iya juga ya. Terus gimana kalo gua di hukum gara-gara atribut gue gak lengkap?"
"Gimana ya? Yaa gak ada cara lain, Lo pasrah aja"
"Udah lah Zoy, ayo baris nanti kita malah tambah di hukum kalo masih di kelas"
Zoya dan kedua temannya kini sudah berjalan menuju lapangan, Zoya sepanjang perjalanannya terus saja mencengkeram rok nya. Zoya tidak tahu harus berbuat apa, dan kedua temannya pun tidak tahu harus menolong Zoya bagaimana
Kini semua murid sudah berbaris bersiap untuk melaksanakan upacara. Dan benar saja pak Herman sang kepala sekolah kini sudah ngider untuk mengecek satu persatu murid untuk memastikan bahwa atribut mereka lengkap atau tidak
Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk bahu Zoya, seketika zoya menegang. Ini pasti kepsek. Jika sudah seperti ini Zoya hanya bisa berbalik badan dengan pasrah. Tanpa Zoya sadari ia menahan nafasnya saat hendak berbalik
"Ternyata Lo! Dodol! Gue kira pak Herman!" Lantas refleks Zoya memukul lengan Dareen
"Aw, sakit Zoy. Maen pukul-pukul aja Lo" ucap Dareen sambil mengusap-usap lengannya
"Ya sorry, gue refleks tadi, lagian Lo ngagetin. Lo juga ngapain disini coba? Cepet deh pergi nanti pak Herman kesini"
Dareen melepas dasi yang terpasang di kerah bajunya, lalu menyodorkannya pada Zoya
"Nih, pake aja dasi gue""Lo ngasih dasi Lo ke gue? Terus Lo gimana?"
"Udah Lo pake aja, gue tau Lo butuh ini, urusan gue kaya gimana gak usah di pikirin"
"Gakpapa Reen?" Zoya tidak menyangkan jika Dareen akan memberikan dasi nya untuk Zoya, Zoya juga ingin menerima dasi tersebut, tapi Zoya tidak enak dengan Dareen
"Gakpapa lah, udah gak usah gak enak segala sama gue. Cepetan pake keburu pak Herman kesini" Dareen memberikan dasi ke tangan Zoya
Belum sempat Zoya mengucapkan terimakasih Dareen sudah pergi ke barisan semulanya, dan benar saja ternyata pak Herman sudah berjalan ke arah sini. Dengan cepat Zoya memakai dasi milik Dareen
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREEN
Teen FictionMenurut Zoya Dareen itu nyebelin. Zoya gak suka di ganggu, Dareen suka menggangu. Lalu kenapa semesta seolah-olah selalu membuat Zoya dan Dareen berada pada titik yang sama, ini takdir atau hanya sebuah kebetulan?.