13. Perasaan Apa?

29 4 0
                                    

Kadang punya sifat bodoamat itu penting juga, buat nyuekin hal-hal yang ribet.

^^^

08**********:
Besok sekolah gue jemput gimana?

Ponsel Zoya berdenting menandakan sebuah pesan masuk aishh Dareen lagii
Zoya hanya membaca pesan tersebut tanpa berniat membacanya

Tak berselang lama sebuah pesan kembali masuk masih dari nomor yang sama

08**********:
Ok, Lo gak jawab gue anggap iya.

Karena Zoya tau itu pasti adalah pesan dari orang yang sama, Zoya kali ini memilih untuk tidak membacanya sama sekali dan memutuskan segera tidur.

^^^

Sebelum Zoya keluar dari kamarnya ia menyempatkan diri untuk berkaca di depan cermin, memastikan segalanya sudah lengkap dan penampilannya sudah benar

Setelah tak ada satupun yang kurang, Zoya membawa langkah kakinya menuju ruang makan untuk sekedar meminum segelas susu

Saat gelas susu milik Zoya tinggal tersisa setengah gelas terdengar suara ketukan pintu sebanyak tiga kali
Tok.. tok.. tok..

"Zoya, coba kamu liat ke depan, mama mau naruh piring kotor dulu kebelakang"

Zoya beranjak dari duduknya menuju pintu, untuk melihat siapa yang datang pagi-pagi seperti ini

"Siap--pa?" Saat tau siapa yang datang Zoya buru-buru menutup pintu agar orang rumahnya tidak ada yang melihat siapa yang datang

"Yok berangkat" sebuah kalimat yang baru saja meluncurkan dari mulut Dareen membuat rahang Zoya rasanya ingin jatuh

"Berangkat?!"

"Kan semalem gue udah bilang, hari ini berangkat sekolah gue jemput"

"Tapi kan gue gak bilang iya Dareen" gemas Zoya

"Kan gue ngirim satu pesan lagi, kalo Lo gak jawab, gue anggep Lo setuju"

"Ah tau ah"

"Siapa yang Dateng zoy?" Suara mama terdengar dari dalam rumah

Zoya bergumam "bukan siapa-siapa kok ma, ini ada yang minta sumbangan, udah Zoya kasih kok ma"

"Gilaa, Lo ngatain gue minta sumbangan? Parraah"

"Eh, iya maap maap, gue gak sengaja"
Dareen mendengus keras-keras mendengar penuturan Zoya

"Loh, Dareen, katanya tukang minta sumbangan" Wina ternyata datang

Zoya hanya bisa nyengir kuda menanggapi Wina, sedangkan Wina hanya geleng-geleng kepala

"Kamu pasti mau jemput Zoya kan? Mau sarapan dulu gak?"

"Gak usah Tante, makasih"

Mulai kan mulai, gue berasa jadi anak tiri kalo mama udah ketemu Dareen. Batin Zoya

"Yaudah Zoya kamu buruan berangkat, kasian Dareen udah nungguin kamu"

DAREENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang