Chapter 4 : Bukti

8.4K 668 23
                                    

Tatapan pria itu masih melekat pada wajah Lisa. Ia bisa merasakan sesak akibat detakan jantung yang semakin membara.

Perlahan ia mulai mendekati wajah nya pada wajah Lisa, ia tak bisa menahan diri ketika Lisa sedang keadaan tak sadar namun--

"Aaa!!"

Lisa membuka mata nya dan mendapatkan wajah seorang pria yang sudah cukup dekat, refleks Lisa menampar wajah pria itu. Lisa terduduk sempurna dan mencoba untuk melihat dengan jelas siapa pria itu.

"O-oppa??" Lisa terbelalak ketika menyadari pria itu adalah Sehun.

Sehun tengah mengusap-usap pipi kiri nya yang terkena tamparan keras dari Lisa.

"Mengapa kau ada di sini?!" ketus Lisa, dengan sigap dia membuat jarak dengan pria yang sedang berada di samping nya itu. Lisa terburu-buru menutup seluruh tubuh nya dengan selimut sembari terduduk, membuat pria di sampingnya itu terkekeh keanehan.

"Yak! Kau sedang apa?" tanya Sehun.

"Justru aku yang seharusnya bertanya begitu! Sedang apa kau di kamar ku?!"

Suara Lisa agak tersamarkan karena tertutup selimut dengan sempurna, Sehun berinisiatif untuk membuka selimut itu, namun dengan cepat Lisa menutup kembali bahkan membuat jarak lebih jauh lagi.

"Aku tak bisa mendengarkanmu dengan jelas, Lisa. Coba tatap mataku dan bicara dengan lembut dan jelas," ucap Sehun dengan ramah.

Terlihat selimut ya membentuk kepala itu bergoyang tanda Lisa sedang menggelengkan kepala. Melihat itu, Sehun menahan tawa nya, dan rasa nya ia ingin segera menarik selimut itu dan mencubit pipi Lisa karena gemas.

Lisa membuat celah sedikit agar Sehun bisa mendengar omongannya. "Aku tak memakai make-up. Dan lagi aku sedang memakai piyama," dia segera menutup celah itu lagi.

Sehun kembali tertawa gemas, lalu tersenyum, tangannya terulur agar membuat celah di selimut Lisa. "Kau tetap cantik walau memakai piyama dan tanpa make-up."

Lisa terburu-buru menutup celah yang di buat Sehun, dan ulah pria itu sekarang muka Lisa memerah.

Sehun terkekeh. "Baiklah." Sehun beranjak dari duduk nya, tatapannya masih terarah pada Lisa yang di balur dengan Selimut. "Aku akan memberimu waktu sementara aku akan menunggumu di luar."

Sehun tersenyum jahil lantas sebuah ide mendarat di pikirannya. Dirinya malah berpura-pura membuat suara langkah kaki yang perlahan menjauh, bahkan ia menutup pintu nya agar Lisa mengira bahwa dirinya sudah keluar.

Ketika pintu itu tertutup rapat, Sehun membalikkan badannya menghadap Lisa dengan senyuman jahil. Dan tepat ketika itu, Lisa cepat menunjukkan dirinya.

Lisa berteriak kecil dan segera membungkus dirinya kembali ketika melihat Sehun masih berada di dalam, ketika itu pun Sehun malah terbahak-bahak sembari memegang perutnya.

"OPPA!! Kau jahat!!"

Masih terbahak, Sehun memutar gagang pintu kamar Lisa dan kali ini ia benar-benar keluar.

Dengan perlahan, Lisa menatap ke arah pintu lalu sekeliling kamarnya. Dirinya merasa lega ketika pria itu sudah benar-benar keluar. Dengan sigap ia beranjak dari duduk nya dan mengunci kamar nya, jaga-jaga agar Sehun tak jahil masuk ketika ia hendak berganti baju.

Dirinya penuh rasa jengkel sekarang, ulah Sehun pastinya!

Lisa mendengus kesal sebelum akhirnya melangkah menuju kamar mandi.

Seperti kebiasaan seorang wanita, berlama-lama di kamar mandi, namun beda dengan Lisa, dia hanya mencuci muka dan menyikat gigi.

Lisa memberikan wajah nya sedikit make-up. Untuk bibirnya, dia hanya memakai lipbalm. Ia memakai kaos panjang, lalu ditutupi hoodie berwarna hitam, dan memakai jeans berwarna hitam, membuat ke feminimannya tak terlalu terlihat.

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang