Chapter 11 : Arrive

3.5K 241 19
                                    

Abaikan typo nya, komen aj klo ada yg aneh, siap nerima semua masukan kok.
.
.
.
.
.
"Mwo?!"

Suho yang tadinya sibuk mengemasi barang-barangnya secara singkat terhenti dan sekarang terdiam dengan kedua matanya yang membulat sempurna memandangi seorang Oh Sehun yang tepat berada di sampingnya.

"Hyung, kau membuatku terkejut--"

"Apa yang baru saja kau katakan? Kau mengundang semua member Blackpink ke konser kita?"

"... i-iya. Memangnya kenapa?"

Sehun memasang tatapan ketakutan pada Suho yang kini juga menatapnya dengan mengerutkan keningnya dan matanya yang membulat.

"Aku punya hak untuk mengundang mereka, hyung. Itu artinya tak ada salahnya untukku mengundang mereka datang ke konser kita."

Suho terdiam sementara. Perlahan ia terduduk lemas dengan menghela napas panjang. "Kau memang tak salah, tapi ...," pria itu memejamkan mata. Apa ada yang salah? Sehun benar-benar khawatir ketika Suho yang memasang muka terkejut dan seperti ... marah? "Sudahlah, lupakan. Sebaiknya kau bersiap sekarang, Sehun-ah."

Sementara itu semua member Exo tentunya tanpa member-member yang tengah melaksanakan wajib militer dan member yang berasal dari negeri Cina itu mereka sudah siap dengan barang mereka ke dalam koper. Salah satu manajer mereka membantu untuk membawa koper mereka ke bagasi mobil sedangkan semua member pun sudah melangkah menjauhi dorm untuk segera berangkat menuju Fukuoka, Jepang.

Lewat beberapa waktu, ketika pesawat yang Exo naiki dengan tujuan Fukuoka itu hendak terbang, tentu Sehun dengan perannya sebagai seorang kekasih dari Lalisa Manoban, pria itu mengirim beberapa pesan bahwa dia akan terbang segera dan akan menghubungi kekasihnya kembali. Beberapa detik kemudian setelah mengirimkan beberapa kolom pesan, Sehun tertawa kecil sembari menepuk dahinya, karena ia baru saja ingat kalau semua member Blackpink tak memegang ponsel mereka.

Sehun mematikan ponselnya ketika peringatan untuk me-non-aktifkan ponsel diumumkan. Sehun duduk tepat di bangku pesawat yang mana dekat dengan jendela pesawat, dan di sampingnya terdapat Kai yang sedang sibuk memasangkan earphone pada telinganya.

Ngomong-ngomong tentang menunjukkan diri pada publik untuk pertama kalinya setelah skandalnya, Sehun merasa kejadian itu terlintas begitu cepat. Apa karena Sehun terus menundukkan kepala dan mengabaikan semua orang yang mengepungnya? Belum lagi ia yang memakai topi, kacamata hitam dan masker berwarna hitam yang ia pakai.

Pria itu melirik pada tangannya yang kini memegang sebuah surat pemberian seorang gadis di bandara tadi. Samar-samar ia bisa mendengar bahwa gadis itu sangat memohon agar Sehun membacanya. Entahlah, Sehun berfirasat isi suratnya membawa nama kekasihnya.

Tangannya bergerak mulai membuka surat tersebut. Sehun terdiam setelah membaca semua isi suratnya dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya. Jujur saja, jantungnya berdetak sangat cepat karena ia justru sedikit takut bahwa surat itu adalah kata kebencian, namun dengan jelas ini adalah surat untuk Sehun dari seorang gadis yang ternyata adalah seorang Blink. Sebuah dukungan bagi hubungannya dengan Lisa.

".... saya turut senang dengan hubunganmu dan Lisa.

Saya mewakili Blinks mengatakan, tolong jaga Lisa dengan baik untuk kita, dan tolong untuk terus membuatnya bahagia sampai hembusan napas terakhir kalian .....,"

Sebuah kertas lain terdapat dalam amplop surat itu, ia pikir surat lainnya, namun ini membuat Sehun menunjukkan mimik wajah terharu. Setidaknya ini membuatnya kembali tenang. Dengan jelas itu bukanlah sebuah kertas biasa. Namun sebuah cetakan gambar hasil editan. Terdapat gambar dirinya juga Lisa, dan yang menjadi gambar latarnya adalah Exo-Ls dan Blinks dengan Lightstick mereka yang menyala begitu terang. Sebuah kalimat singkat dukungan mereka atas hubungan dirinya dengan Lisa pun membuat Sehun tak bisa menahan senyumnya lagi.

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang