Chapter 10

4.5K 326 20
                                    

*Pict di atas gak nyambung sama nih ff tapi.. aku lagi rindu seseorang, mungkin juga aku up di waktu yang salah (?) Ya sudahlah*
Geng... jariku semakin membesar. Jadi wajarkan jika ada typo. Inget ya, ini juga cuma FF CUMA FF, free fire:v fanfiction lah .. just have fun.

"Mengenai konser kalian yang diadakan besok, tentunya tidak bisa diundur ataupun dibatalkan. Jadi, kalian masih harus pergi ke Jepang malam ini juga dan segera melakukan rehearsal pada pagi hari," ujar Sooman pada kedua member Exo yang berada di hadapannya, "hanya saja ... Sehun, itu berarti akan menjadi pertama kalinya kau menunjukkan dirimu pada publik setelah perilisan statement dari agensi."

Sehun mengangguk dengan muka datarnya. "Saya mengerti."

Sudah sekitar 4 jam Sooman berurusan dengan orang untuk menyelesaikan masalah yang datang pada artis agensinya. Tentu kondisi beliau semakin tidak membaik. Sooman terlihat begitu pucat, hingga sudah terdapat beberapa staff yang siaga di luar ruangan takut akan terjadi apa-apa pada Sooman.

"Sajangnim. Anda terlihat ... sangat tidak baik. Aku rasa kita akhiri pertemuan kali ini, Anda perlu istirahat," sedikit takut ketika Suho harus berkata itu pada CEOnya sendiri, namun Suho pun khawatir dengan kondisi Sooman sekarang setelah mendengar hari ini pria itu benar-benar kurang istirahat dan memperburuk kondisinya sendiri.

"Terima kasih atas perhatianmu," Sooman tersenyum ramah. "Aku hanya sedikit kedinginan, Junmyeon-ah. Tak perlu khawatir." Sooman beranjak berdiri diikuti pula oleh Suhodan Sehun. "Kalian harus berangkat ke Fukuoka. Aku sudah memberi tahu manajer kalian bahwa malam ini juga kalian tetap harus berangkat. Maka, kita sudahi pertemuan kali ini."

"Kamsahamnida, sajangnim." Sehun dan Suho membungkukkan diri pada Sooman yang perlahan melangkah keluar ruangan dan meninggalkan lantai tersebut. Sementara itu kedua personil Exo yang masih berada di ruangan tersebut masih terdiam di sana.

"Ayo. Kita harus berangkat sekarang," Suho yang mulai melangkah keluar diikuti oleh Sehun di belakangnya, hingga Sehun mulai angkat suara ketika mereka berdua memasuki lift.

"Hyung."

"Hmm?"

"Aku .. sedikit takut. Bagaimana ini?"

Suho tertawa kecil hingga kepalanya menunduk mendengarkan cara Sehun bicara padanya tadi. Ia tersenyum sebelum menangkap wajah Sehun yang berada di pinggirnya. "Tentang dirimu yang akan menunjukkan dirimu pada publik?"

Sehun tersenyum kecil. "Kau tahu."

Suho mengepuk punggung lebar Sehun. "Tenanglah, Sehunie. Kau tak perlu begitu takut hanya karena ini pertama kalinya kau menunjukkan dirimu setelah perilisan itu."

"Aku takut Exo-L membenciku ... lebih buruknya aku takut mereka membenci Exo."

"Lagi-lagi kau mengatakan itu." Suho menyeringai. "Mereka akan tetap mencintaimu apa adanya, Sehun. Kau sendiri yang bilang kalau Exo-L sudah dewasa, dan pasti mereka memiliki pemikiran yang dewasa pula sehingga bisa mengerti bagaimana perasaan idolanya untuk memiliki hubungan."

Sehun memalingkan pandangannya. "Dan kini aku takut mereka membenci Lisa."

Suho menahan tawanya sebelum meletakan salah satu tangannya pada bahu Sehun. "Kalau begitu apa yang ingin kau lakukan sekarang? Saranku, kau temui kekasihmu itu sekarang dan kau juga harus berpamitan dengannya, bukan?"

"Ah ya, benar. Aku harus menemuinya sekarang untuk berpamitan."

Mereka berbincang selama berjalan hingga kini mereka memasuki area parkir mobil untuk mengendarai kendaraannya masing-masing.

We Got MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang