CHAPTER 10 : VICTIM

181 16 0
                                    

Semua terjadi begitu cepat. Gemetaran adam menatap kaos usangnya yang berlumuran darah. Merah dan menimbulkan bau hanyir. Tidak, adam yakin tubuhnya tidak di tembus peluru.

Saat ekornya menangkap mata hazel selena mulai berkabut. Tubuh selena bergetar hebat dan adam merasakan getaran itu karena tubuh mereka saling menghimpit.

Tidak! Entah kata itu yang terucap lemah dari bibir adam. Tubuh adam masih dalam kondisi lemah. Mata amber adam tidak bisa mengalihkan fokus nya kepada selena. Wajah selena memucat dengan beberapa bekas goresan dan darah mengotori wajahnya yang putih.

Adam ingin meraih tubuh lemah yang kehilangan keseimbangannya itu tapi tubuh adam berkata lain. Lelaki itu merasa lemah tidak berdaya saat seluruh tubuhnya tidak bisa digerakan. Tatapan amber selena mengendu. Tubuh gadis itu terhuyun huyun kehilangan keseimbangan.

Setetes air mata meluncut dari mata kanan selena sebelum tubuh selena jatuh dengan cukup keras menghantam tanah yang penuh bebatuan bekas reruntuhan. Mulut adam kelu, otaknya tidak bisa berfikir. Adam masih mematung menyaksikan selena tergeletak tak berdaya. Luka di pundaknya semakin dalam dan mengeluarkan banyak darah.

"Tidak! Tidak! Selena!" Ucapan itu begitu saja keluar dari mulut adam

"Selena!! Selena!!!" Teriak adam kencang. Sesuatu ikut terasa melubangi hati adam saat melihat selena tergeletak tidak berdaya ditanah. Seakan akan gadis itu menarik separuh jiwa adam bersamanya. Dan jika gadis itu mati maka dia akan membawa separuh jiwa adam ikut mati. Sesuatu yang biasa disebut kehilangan.

____________________________

Tiga hari setelah kejadian itu, keadaan benar benar pulih. Pemuda berawakan tinggi itu akan menggelar rapat dadakan di markasnya. Sesuatu terus menari nari didalam pikiran adam. Disamping adam penasaran kondisi selena karena adam tidak pernah sekalipun mengunjungi selena. Ada hal lain yang menganggu pikiran adam, jelas israel tahu bahwa mereka akan melakukan operasi militer.

Mereka bahkan sangat lengkap dengan beberapa tank dan rudal saat melawan adam. Ada sesuatu yang salah disini. Rencana adam sudah sangat sempurna jika saja pihak musuh tidak lebih dahulu mengetahui rencananya.

Mata amber adam memandang pilaran cahaya lambu bohlam yang sudah meredup.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya rahman saat pemuda bermata biru itu memasuki markas.

"Aku sudah membaik!" Jawab adam cepat.

"Syukurlah!"

Tidak berselang lama, beberapa pemuda mulai memasuki markas. Mereka duduk membentuk sebuah lingkaran yang cukup besar.

Hamid dan rahman mengambil posisi disamping adam. Mereka mulai pertemuan rahasia itu dengan saling melempar sapaan ramah dan menanyakan kabar masing masing. Sesekali bercengkrama sebelum membahas operasi militer selanjutnya.

"Ini agak aneh!" Rahman membuka suara di tengah tengah obrolan santai pemuda pemuda itu.

"Ya, itu aneh! Mereka terlihat terlalu siap menghadapi kita!" Lanjut hamid.

"Mereka terlalu siap menghadapi operasi militer yang kita susun, adam!" Lanjut rahman sengit.

Adam menatap semua anggotanya tajam. Adam sudah menduga hal itu jauh sebelum hamid dan rahman menduganya. Mata - mata . Jika memang benar ada mata mata didalam pasukan nya. Itu akan sangat menyusahkan. Dia pasti akan membocorkan semua rahasia kepada pihak musuh.

"Jadi maksud kalian, ada mata mata di antara kita?" Seorang pemuda berbaju hitam berani bertanya. Nama pemuda itu adalah taher. Taher adalah pemuda keturunan palestina - pakistan. Semua orang mulai berbisik kecil dan saling mencurigai satu sama lain.

My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang