CHAPTER 5 : I'M SORRY FOR EVERYTHING

132 12 0
                                    

Sudah hampir seminggu selena berada di tanah kelahiran sang ayah. Jemari selena membuka tirai jendela kamarnya. Hari sudah gelap dan selama seminggu yang di lakukannya hanyalah berdiam diri dikamar. Dia terlalu enggan untuk bertemu sang ayah semenjak kejadian mimggu lalu.

Selena menghempaskan nafasnya berat, mendengar pintu kamarnya diketuk pelan.

"Selena mari bicara!" Selena mengenali suara itu.

Ragu..
Hati selena dilingkupi keraguan. Setelah beberapa hari lalu selena tersesat dan tanpa sengaja masuk kedalam markas pasukan palestina. Sesuatu didalam hatinya bergemetar hebat saat menyaksikan seorang pemuda berlumur akibat peluru di lengannya.

Dan hati selena terasa sakit, saat dia melihat bagaimana mata amber tajam pemuda itu menatapnya. Mata pemuda itu penuh kebencian, dendam dan amarah. Luapan emosi yang bahkan tidak mampu selena jelaskan. Selana hanya memiliki 50% darah yahudi dari sang ayah. Lalu bisakah dia disebut seorang yahudi.

"Pergilah ayah! Aku sedang ingin sendiri!" Selena membuka pintu kamarnya.

Ayah selena tampak kacau. Aroma alkohol sangat tajam keluar dari mulut sang ayah. Selena melirik tajam sang ayah.

"Ayah mabuk?"

"Selena, berhenti mengganggu pekerjaan ayah hehhhhh!" Igau ayah selena.

Gadis cantik itu menatap tajam sang ayah. Gigi selena bergemertak menahan amarahnya.

"Atau ayah akan menyingkirkan kamu juga!" Bisik laki laki paruh baya itu dengan nada sangat renyah.

"Kamu tahu, ayah baru saja membumi hanguskan rumah pemimpin pasukan pemberontak itu!ayah membunuh orang tua pemuda itu dengan bom udara ayah! Masihkah kau ingin menentang ayah selena?"Mata ayah selena memerah. Sesaat menatap mata selena penuh arti. Sebelum akhirnya dia berjalan menjauhi selena dengan langkah gontai.

Pertahan selena runtuh, tubuhnya gemetar ketakutan. Ayahnya mungkin akan membunuhnya seperti dia membunuh ratusan nyawa di negeri seberang. Ayahnya membuat seorang anak jadi yatim piatu. Ayah selena berubah menjadi monster menakutkan berhati iblis. Selena terisak pelan. Sakit, hatinya terasa terlubangi saat mendengar dari mulut ayahnya sendiri bahwa dia bangga telah membunuh nyawa seorang manusia. Sejak awal seharusnya selena mengerti, bahwa pergi ke tanah ini adalah neraka baginya.

Sekarang yang selena ingin lakukan hanyalah pergi sejauh mungkin. Selena muak, bahkan jika dia akan mati ditangan ayah nya sendiri. Selena harap dirinya tidak akan mati konyol tanpa arti.

Gadis putih itu melangkah maju, membiarkan angin malam menyapu lembut pipinya yang basah karena air mata. Selena bahkan tidak tahu, kemana kakinya akan membawanya pergi. Gadis itu bahkan tidak membawa apapun sebagai perbekalan. Langkah selena semakin mantap, perlahan kakinya mulai berlari diiringi teriakan parau yang hanya mampu selena dengar. Hatinya berteriak lemah.

_______________

Malam ini adalah bulan purnama. Adam menatap bulan yang bersinar bulat sempurna tepat diatas kepalanya. Pemuda itu menjatuhkan dirinya diatas pasir tandus yang jauh dari hiruk pikuk nuasan peperangan. Ya.. adam sedang melarikan diri untuk sesaat.

Pemuda itu perlu waktu untuk menyendiri. Memberikan ruang untuknya dan Tuhan untuk saling berkomunikasi. Setelah melakukan ibadah dan berdoa lumayan lama, adam lelah. Bukan hanya raganya saja yang lelah tp jiwa nya juga lelah.

Desanya porak poranda hari ini, adam tidak menyangka israel akan melakukan operasi militer hari ini. Semua ini salahnya. Dia terlalu lengah karena sibuk untuk memukul mundur prajurit israel disisi tepi timur.

Hari ini, Tuhannya telah memanggil kedua orang tuanya. Orang tua adam menjadi korban operasi militer israel yang dipimpin komandan mesakh langsung. Adam masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana mata tajam mesakh memandang rendah kepadanya.

My BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang