Asuma x Kakashi

3.1K 196 8
                                    


Happy reading minna-san...

.

.

Beberapa tahun yang lalu, jika ada yang bertanya padanya tentang Kakashi, dia akan menjawab : jenius, dingin, membosankan. Namun, beberapa hari kemarin pandangannya berubah. Sekarang jika ada yang bertanya padanya, akan ia jawab dengan antusias : Kakashi itu PANAS MEMBARA.

.

.

Sayang sudah ada yang punya.

.

.

.

Toilet Universitas Konoha, fakultas pertanian.

"sial! Seharusnya aku tidak termakan kata-kata Aoba." Asuma menggerutu sambil terus memanjakan adik besarnya (punyanya tidak kecil jadi bukan adik kecil, btw) setengah jam yang lalu Aoba mengajaknya nonton bluefilm, awalnya sih Asuma baik-baik saja, toh dia punya pacar. Tapi begitu dia mendengar Kurenai berkata "maaf sayang, tamu bulanan sedang datang." senyum Kurenai yang menawan jadi terlihat seperti seringai setan.

Berakhir ditoilet, ngocok sendirian. Asuma kesal bukan kepalang. dia itu sudah lama tidak main solo, jadi barangnya sudah gak mempan sama sentuhan tangan, si manja itu maunya lubang. masalahnya, lubang siapa sekarang? Maunya sih lubang perawan, tapikan dia punya ikatan. Kurenai itu mengerikan lo kalo lagi marahan.

"aaaaarrrrrrrggggghhht!" teriaknya jantan tapi sarat keputus asaan.

"Asuma, kau kenapa?" tanya suara datar dari luar.

Dia longokkan kepala keluar, terlihat Kakashi habis dari bilik depan, Menatapnya dengan mata bosan. Asuma menimbang-nimbang antara ragu tapi mau. lama dia berfikir, Sampai abai ada entitas lain didepan.

"butuh bantuan?" tanya Kakashi.

Asuma horror, matanya membulat, "ba...bagaimana...kamu...ta...tau?"

Kakashi mengangkat bahu, "jadi benar-benar butuh bantuan, ya?"

"ehhhhh?"

"jangan disini, terlalu sempit."

"eh...oh...iya...oh...oke..." dan sejak kapan bicara dengan Kakashi harus pakai gagap-gagapan. Ereksi sialan!.

.

.

Asuma itu omnivora, doyan yang hanya berlubang maupun yang punya batang, jadi begitu Kakashi menurunkan celana dan menyodorkan pantat padanya, Asuma kelabakan. Niat hati tak ingin menduakan sang pujaan, tapi apa daya dedek besar butuh perhatian.

Jadi dengan tampang garang ala-ala beruang kelaparan dia langsung saja menyerang.

Kakashi yang masih mengubek tasnya mencari pelumas(dia menungging karna tas ranselnya dibawah, bukan niat menyodorkan), kaget sekaligus kesakitan, hampir saja dia tersungkur jika tak reflek berpegangan, matanya terpejam erat, mulut terkatup rapat, batin mengumpat-umpat (karna dia tidak akan pernah mengumpati Asuma, entak kenapa). shit!, dua kali dalam seminggu lubangnya harus menerima rudal-rudal kurang pendidikan. Menjengkelkan.

Bott! KakashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang