4

3.1K 299 2
                                    

"Apa itu? Tidak benar, salah salah..! Ini masih kotor dasar tidak becus..!" ketus seorang namja jakung bertelinga yoda. Walaupun telinganya lebar tetap saja ia tampan wajahnya seperti bak dewa yunani, tapi sifatnya TIDAK ADA unsur 'dewanya' sama sekali..! Jadi jangan tertipu ia malah seperti iblis yang kejam. Ya, dialah park chanyeol yang sedang duduk di atas sofa mewah sedangkan kedua kakinya di angkat di atas meja. Ia tampak memerintah seorang namja pendek berambut burnet di bawahnya.

"Kau... MEMANGNYA AKU SIAPA, HAH..!?" teriak namja mungil itu. Sepertinya ia sudah habis kesabarannya. Ia tampak melempar kain pel yang tadi digunakannya untuk.. mengepel? Ya, dialah Byun baekhyun. Tapi kenapa mengepel? Bukankah ia tuan rumah di rumah mewah ini? Dan kenapa chanyeol malah duduk dengan santainya? Bukankah ia butler di sini?

"Siapa? Jelas-jelas kau babuku, kenapa bertanya?," jawab chanyeol dengan ketus sambil memalingkan wajah. Baekhyun tampak menggertakan giginya dengan penuh amarah menggebu-gebu, bahkan terlihat tangannya yang mengepal jadi memerah.

"Enak saja kau bicara..! Seharusnya kau Sadar posisi..! Kau itu yang harusnya jadi babu, bukan aku..! Aku tuan rumah di sini, jadi kau yang harusnya kuperintah..!" teriak baekhyun. Chanyeol memutar bola matanya, lalu ia mengambil telepon yang ada di sebelahnya dan menekan beberapa nomor dan memasangkannya di telinga lebarnya.

"Yeobsseo, nyonya byun? Saya-"

"JANGAAAAAN..! Iya iya, aku akan mengepel dengan baik..!" teriak baekhyun sambil menyambar telepon yang dipegang chanyeol dan mematikannya. Chanyeol menyeringai licik, sedangkan baekhyun harus menahan amarahnya dalam-dalam.

"Oh ya, aku ingin mendengar namaku disebut olehmu, babu," gumam chanyeol sambil tersenyum licik. Baekhyun mengangkat sebelah alisnya.

"Panggil aku, tuan muda ," gumam chanyeol dengan gayanya yang sudah seperti raja di rumah ini. Dan baekhyun terbelalak.

"A.. Apa!? Aku tidak sudi..!" elak baekhyun.

"Hm? Apa?" tanya chanyeol sambil mengangkat kedua alisnya dan mengeluarkan Hpnya. Layar Hp itu sudah menunjukkan nomor Hp ibunya baekhyun, dan sudah siap untuk ditekan tombol hijau. Baekhyun gelagapan.

"B.. Baiklah.. T.. Tu.. Tuan.. Mu.. Muda..." gumam baekhyun seperti tertahan. Ingin sekali tangannya menonjok wajah butler yang menyeringai di depannya itu. Mendengar baekhyun sudah mengatakannya, chanyeol tertawa sumringah.

"Hahahahaha, bagus bagus. Sekarang, lanjutkan pekerjaanmu," gumam chanyeol dengan senyum lebarnya. Lalu ia melewati baekhyun yang sedang bersiap-siap muntah setelah mengucapkan kata itu.

Chanyeol memasuki kamarnya. Yah, walaupun sekarang ia sudah bagaikan raja di rumah ini. Tapi tetap saja, ia tidak mau menempati kamar yang lain selain kamar khusus untuk dirinya. Di rumah ini hanya ada dua kamar, kamar byun yonna dan Byun baekhyun. Chanyeol yang sudah terlanjur hormat, tidak bisa menempati kamar nyonya byun seenaknya. Sedangkan Kamar baekhyun? Yah, meskipun namja memang tidak boleh menempati kamar orang meskipun ia juga namja pasti punya privasi dan tidak boleh lancang bukan? Itu tidak sopan. Chanyeol merebahkan dirinya di atas kasurnya, lalu ia melihat layar Hpnya.

"Nomong-ngomong, tentang rencana yang waktu itu, jadi atau tidak? Apa aku harus tanya saja ke kris hyung?" gumam chanyeol pada dirinya sendiri. Lalu ia berniat menelpon bosnya itu.

"Yeobsseo kris hyung?" tanya chanyeol ketika telponnya sudah diangkat oleh yang di seberang.

"Eh eh? Chanyeol hyung ?" tanya lawan telponnya balik. Chanyeol mengangkat sebelah alisnya.

"Ng? Oh Kau.. oh sehun. Ada apa? Kenapa kau kaget begitu?" tanya chanyeol bingung.

"Ng anu.. sebenarnya..."

My Butler Sucks! [chanbaekRemake] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang