5

3.1K 266 2
                                    

Namja jakung bertelinga peri bernama Park chanyeol itu kini tengah melentangkan dirinya di atas kasur. Pikirannya sudah ke mana-mana. Berkali-kali ia bergumam 'Bodoh bodoh' tanpa mau berhenti. Tangannya terus mencengkram rambut dark greynya sampai terus dan terus berantakan. Lalu ia juga terlihat memukulkan tangannya pada kasur di bawahnya.

"Aaarrggghh, kenapa aku tidak bisa menahan diriku? Bodoh...!" geram chanyeol sambil menggertakan giginya.

"Baekhyun membenciku tidak ya?" tanyanya pada dirinya sendiri. Lalu ia menghela nafas panjang dan berdiri dari tempat tidurnya, dan ia membuka pintu kamarnya. Betapa kagetnya ia melihat seorang namja pendek berdiri dan mengangkat tangannya, seolah ia baru saja mau mengetuk pintu itu.

"Eh? Ba.. Baekkyun ?" tanya chanyeol kaget dan melihat baekhyun dari bawah ke atas.

"Apa yang kau lihat? Dasar mesum," ketus baekhyun sambil menyilangkan tangannya. Chanyeol mengernyitkan dahinya, mesum katanya?

"Mesum? Apa maksudmu? Aku tidak pernah menjamah tubuhmu..!" jawab chanyeol kesal. Baekhyun mendelik.

"Memang tidak pernah..! Kalau sampai menjamah, kau bisa kuhajar..!" balas baekhyun sama kesalnya sambil menatap mata lebar chanyeol . "Kau kubilang mesum, karena..." baekhyun terlihat menelan ludah. Chanyeol mengangkat sebelah alisnya.

"Karena..?" tanya chanyeol dengan penekanan. Saat itu juga chanyeol melihat wajah baekhyun yang memerah dan segera sadar.

"Eh? Oh, ngg anu..."

"Sudahlah, jangan banyak bicara. Aku lapar, dan siapkan aku makan," pinta baekhyun dan ia segera berlalu. Chanyeol terdiam, degup jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Namja jakung itu bernafas lega dan menyandar pada tembok di sebelahnya.

"Tadi... hampir saja,"

Meja makan...

"Ini makanannya tuan..." gumam chanyeol sambil memberikan sepiring kimci spesial. Baekhyun mengangguk.

"Hmm, terima kasih," jawab baekhyun dan mulai mengambil sapu tangan miliknya. Chanyeol mendengus.

"Selesai makan, cepat ke kamarku dan pijit kakiku," perintah chanyeol. Baekhyun tersentak dan langsung mendelik.

"Apa!? Memangnya siapa kau hah!?" ketus baekhyun. Tapi saat ia berbalik, ia harus menarik semua kata-katanya sebelum chanyeol menyentuh tanda hijau di Hpnya.

"A.. A.. I.. iya," jawab baekhyun tergagap. Chanyeol tersenyum licik, lalu ia memasukkan Hpnya ke dalam sakunya dan berbalik sambil bersiul. Sedangkan baekhyun di belakangnya baru saja mematahkan sumpit dengan satu tangannya.

Chanyeol kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia tersenyum lega, sangat lega. Semua masih seperti dulu, dan kelihatannya baekhyun juga tidak berniat untuk mengungkit-ungkitnya. Chanyeol mengambil nafas lega, tidak tahu harus berkata apa. Hanya senyum yang bisa ia keluarkan. Beberapa saat kemudian, pintu kamar chanyeol ada yang mengetuk. Dan begitu terbuka, namja mungil yang ada di sana mendengus kesal menatap namja jakung bertelinga yoda di depannya.

"Eh sudah datang? Wah silahkan masuk," sambut chanyeol. Lalu ia mengangkat kakinya ke depan wajah baekhyun.

"Silahkan pijit kakiku, baekkie.." gumam chanyeol dengan senyum menyeringainya. Baekhyun mendengar kata baekkie mendengus kesal dan menggelikan, tanpa pikir panjang baekhyun segera menyambar kaki panjang chanyeol yang kelewat kelebihan kalsium.

Baekhyun mulai memegang kaki panjang chanyeol dan memijatnya perlahan. Dan entah kenapa suasana jadi terasa sunyi. Tidak ada yang memulai pembicaraan di antara mereka. Chanyeol mulai merasa risih persis seperti yang dulu sempat ia rasakan, entah dengan baekhyun. Apalagi chanyeol sedikit geli dengan tangan mungil baekhyun yang memijat kakinya. Bukan apa-apa, rasa pijitan itu seperti mengundang sesuatu...

My Butler Sucks! [chanbaekRemake] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang