Seperti biasa, setiap pagi aku selalu mendapati bingkisan yang ada didepan rumahku. Isi bingkisan tersebut tidak pernah berubah, selalu bunga dan boneka beruang kecil, terselip juga surat kecil setiap kali aku membukanya. Didalam suratnya terdapat kalimat "untuk bear" yang selalu membuatku heran. Kalau dia tau nama panggilanku, otomatis dia adalah seseorang yang dekat denganku dan sangat mengenal diriku. Raffa? Raffa tidak pernah seromantis ini, bahkan dia pernah lupa kapan ulang tahunku, yang dia ingat hanya hari jadi hubunganku dengannya.
Yaampun, aku lupa untuk mandi, jam dinding sudah menunjukan pukul enam pagi dan aku harus bersiap untuk menghadapi mata pelajaran silent killer alias kimia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Kecilku
Teen Fiction[Follow dulu kalau mau baca] Cintaku untuk beberapa boneka beruangku, tidak kalah dengan cintaku untukmu. Kamu yang selalu kusebut didalam doa-doa pengantar tidurku. Dan, Beruang Kecilku yang selalu menemaniku menjelajah dunia mimpi.