Akhirnya, aku sudah sampai didepan gerbang sekolah. Kali ini, aku tidak bersama dengan raffa, karena katanya dia akan datang terlambat, sudah tidak heran lagi.
Tapi, aku betul-betul penasaran dengan pengirim rahasia bingkisan itu, aku harus mencari raffa agar rasa penasaranku tidak menghalangi otakku untuk menerima materi kimia nanti."Raf?.."
"Iya say?"
"Kamu dimana?"
"Aku diwarung ibu kayak biasa, kamu kenapa? Kamu butuh aku? Atau ada yang gangguin kamu lagi?"
"Bukan raf, ada yang pengen aku omongin sama kamu, aku butuh ketemu kamu"
"Kirain kamu kenapa, sekarang?"
"Ga sekarang juga sih raf, pas istirahat kamu ketaman yang dibelakang kantin ya, nanti aku kesitu"
"Oke oke siap, btw jangan lupa sarapan ya❤"
"Jangan lupa juga❤"
Setiap kali aku butuh raffa, dia selalu curiga, dia selalu berpikiran bahwa ada yang sedang mengangguku. Sampai-sampai dia rela menginap semalaman dirumahku karena orang tuaku sedang sibuk sampai tidak bisa pulang dan kakakku sedang menginap dikost-kostan temannya. Dia melakukannya karena dia tidak ingin perempuan jutek yang saat ini menjadi kekasihnya terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beruang Kecilku
Teen Fiction[Follow dulu kalau mau baca] Cintaku untuk beberapa boneka beruangku, tidak kalah dengan cintaku untukmu. Kamu yang selalu kusebut didalam doa-doa pengantar tidurku. Dan, Beruang Kecilku yang selalu menemaniku menjelajah dunia mimpi.