#The End yuk.........
Aku udah lelah sama kamu, biarlah kamu bilang aku gak serius tapi aku benar benar jengah.
#Love is hurt ost ep kali ini.
#Selamat membaca.
...........
Hari ini Karin ingin bergegas pulang dari rumahsakit karena sudah seminggu Karin sibuk dirumahsakit. Dean sendirian dirumah karena Freya sudah balik kerumahnya sendiri bersama Bec dan Riena.
"Sayang udah siap? " Tanya Karin diseberang telpon mereka mau makan malam diluar rencana Karin mau melamar Dean. Karin ingin melindungi Dean dari Bec yang mulai mendekati Dean kembali. Takut akan terjadi hal hal yang buruk bakal terjadi antara Dean dan Bec.
Karin memeriksa cincin yang sudah ia pesan jauh jauh hari dan memasukkannya disaku jas casual nya.
"Udah " Jawab Dean. Tapi saat membuka pintu ruangannya ternyata Dean sudah datang dengan dress yang biasa dia pakai. Musim semi kali ini membuat Dean tambah kelihat cantik. Warna pipinya merona dan mata bak anastesi itu berbinar mengarah ke pandangan Karin. Dengan dress potongan lengan yang pendek bahkan kini Dean sudah tak pakai heels lagi. Dia sering pakai sepatu bertali punya Karin.
Karena memang sama Karin sepatu sepatu Dean udah dikasihin sama tetangga sebelah. Katanya bahaya karena memang Dean sering terluka karena jatoh pas musim dingin kemarin karena memang jalanan licin. Karena kebiasaan dan merasa nyaman akhirnya Dean kini memakai sepatu bertali setiap hari.
"Surprise " Dean tersenyum dan langsung berbaur memeluk Karin. Menciumi sering pipi Karin membuat Karin tersipu. Ada apa gerangan kenapa Dean seperti ini?
"Naik taxi atau bus? " Tanya Karin karena khawatir.
" Aku naik bus kali ini. Hmmm, aku udah lapar aku mau makan makanan mahal" Dean kini menggandeng lengan Karin dan berjalan beriringan menuju parkiran.
"Baiklah, pilih restorannya sendiri" Karin kini ngecup pipi Dean.
"Siap boos" Dean hormat ala prajurit yang membuat Karin makin gemas akan kelakuan Dean itu.
" Dokter " Panggil suster yang berlari mengejar Karin.
" Iya" Karin menghentikan langkahnya dan berbalik.
" Pasien 007 kejang" Suster itu mulai panik.
" Dokter Kanata jaga kan hari ini? " Karin bertanya bukan hanya dirinya dokter dirumahsakit dan setahunya kamar 007 bukan pasiennya. Dan Karin ingin pergi dengan Dean.
" A... Anu dokter Kanata " Sang suster terbata bingung mencari alasan.
" Lihat dulu, aku akan menunggumu disini" Dean menyuruh Karin buat meriksa pasien itu dan dia menunggu sebentar tak apa.
" Tunggu disuni dulu ya" Karin memegang pipi Dean dan Dean memegang tangan Karin mengangguk dan meminta Karin bergegas menuju ruang 007.
Beberapa saat kemudian.
"Pindahkan pasien 007 ke ruang terapi" Perintah dokter yang berlebel nama Kanata. Sontak membuat Dean kaku dan berfikir pasti ada yang gak beres.
" Jadi...... " Dean langsung gemetaran dan langsung belari mencari kamar 007.
Pasti ada yang sesuatu disana dan Karin berada dalam bahaya.
.......
Bruks.....
Suara benturan keras, dimana tubuh Karin terhempas dan membentur tembok diruang tangga darurat." Maumu apa ha! " Karin kesal dan berdecih sembari mengusap bibirnya yang robek mengeluarkan darah.
"Tinggalkan Dean, atau.... " Bec mengancam dan kini menekan jarinya kuat pada leher Karin.
"Aku yang akan membunuhmu lebih dulu bila kutahu tangan kotormu itu menyentuh Deanku? ' Karin memngancam dan membanting Bec yang kehilangan keseimbangan.
"Oho, dia milikku! " Bec bangkit dan langsung memukul Karin kembali. Kali ini membuat Karin gontai dan lemah bersandar dipojokan tembok.
" Ucapkan selamat tinggal buat Dean, Karin yang malang. Aku akan membuatmu tidak merasa sakit lebih dalam" Bec mengeluarkan pisau dan sengaja menggoreskan ke pipi Karin walau tak sampai terluka. Namun saat menyentuh leher Karin barulah tetesan darah segar mengucur deras disana.
" Sayang...... " Dean langsung menahan tangan Bec. Melihat pisau itu bersarang dileher Karin.
" Lepaskan Dean nanti kamu terluka" Karin kini meminta Dean untuk tidak ikut campur akan urusannya dengan Bec. Kalau perlu menjauh karena kondisi Bec lagi gak bagus.
" Jangan lakukan itu kumohon" Dean meronta dan meminta pisau Bec. Tapi Bec tengah dalam masa yang paling jahat. Bec mengancam akan melukai Karin kalau Dean gak diam. Kali ini Dean nurut dan melepas genggaman tangannya dimana Bec memegang pisau itu.
" Lepaskan Dean atau aku akan membunuh Karin tepat didepan matamu! " Ancam Bec. Dean kaku, dia gak bisa berbuat apa apa untuk menolong Karin. Tangannya gemetaran dan dia juga mengalami kondisi yang buruk untuk saat ini.
"Bec kumohon" Dean meronta dan kini mulai menangis.
Tapi saat Bec kembali mendekat kearah Karin Dean berlari dan melompat kearah punggung Bec dan menggigit punggung Bec.
' Aw, sialan kau! " Bec kesal dan membanting kebelakang, hingga Dean tersungkur dan jatuh dari lantai tiga menuju lantai dua. Dan terlihat jelas darah segar itu mengalir dari belakang kepala Dean.
"Bec aku akan menbunuhmu! ' Karin langsung bangkit dan melawan Bec. Karin hampir saja mendorong Bec terjun bebas dari lantai tiga karena kaca pelindung itupun pecah.
Tapi keburu polisi datang. Dan menahan Bec
" Saudara Bec anda ditahan karena percobaan pembunuhan terhadap saudara Anggel, pemalsuan kematian dan tindakan kriminal lainnya" Bec yang berlumuran darah karena kepalanya tadi membentur kaca hingga pecah kini ditahan dan dibawa polisi sedangkan Karin berlari dan berusaha menbangunkan Dean yang sudah berlumuran darah dilantai dua.
" De.....dean.... Dean sayang.... Bangun.... De........... ".Teriak Karin prustasi.
Tbc
Maaf typo
Kalau Dean meninggal, jadi yang nikah di ep 1 siapa?
Masih ada sisa 4 episode. Tunggu kelanjutannya.
Terimakasih.....
😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
You (Season 2 Iblis Berbalut Luka) END
Random(25 agst 2018/08 sep 2018) Dimana menunggu itu bukan perkara menjaga untuk ttp setia tapi ? Karena aku gak mau kehilangannya!! Tapi terkadang seseorang yang ditunggu bukanlah untuk kita melainkan orang yang tak kita duga biasanya adalah untuk kita...