#Selamat membaca
#Vote vote
#Author kece nongol lagi.
........
Mungkin masa masa sulit itu belum sepenuh nya hilang. Karena sejatinya kehidupan pasti ada dilema.
"Sayang" Karin kini ngecup kebing Dean yang masih baring di ruang rawatnya.
"Hmmmm"Dean mulai menerjapkan matanya, segera memulihkan tenaganya karena dia teralalu lama tidur.
"Waktunya terapi" Karin mengingatkan.
"Lagi?" Dean ogah ogahan karena dia merasa memang tidak ada harapan buat kakinya. Sudah dua bulan dia dirawat dan terapi tapi tidak ada kemajuan pada kakinya.
"Coba tekan! "Dean meminta Karin menekan kakiknya kuat.
"Nanti memar Dean"Karin tahu kalau tubuh Dean terkena benturan atau tekanan pasti akan membiru.
"Iya kakiku akan memar tapi gak terasa sakit Karin. Sudahlah menyerah saja. Aku harap kamu bisa dapat yang lebih baik! 'Dean mulai prustasi dan kini memilih memunggungi Karin. Dia merasa jadi benalu buat Karin. Terapinya mahal dan biaya ruamahsakit Karinlah yang menanggungnya.
"Aku ingin pulang ke Indo? "Dean mulai terisak. Karin yang mendengarnya ikut hancur. Dan kini memilih memeluk punggung rapuh itu. Mengusapnya pelan dan mencoba menguatkan Dean.
"Iya kita pulang, tapi lakukan sesi terapinya hari ini saja" Karin meminta dan kini Dean hanya diam.
"De.... Kumohon" Karin kini ngusap surai hitam yang panjang milik Dean.
"Aku akan menyusahkanmu, aku ingin pulang" Dean merengek.
Yaps Dean ingin pulang dan dia melupakan fakta kalau orangtuanya sudah meninggal. Kalau dia pualng siapa yang akan merawatnya dan menjaganya. Hanya Karinlah yang Dean punya sekarang. Tante nya Dean pun kini sudah tak tinggal lagi di Indo.
"Iya aku akan packing buatmu jadi kamu harus nurut untuk kali ini penuhi jadwal rutin terapimu? "Karin kini packing barang barang Dean yang ada dirumahsakit.
......
Kali ini terapintmya adalah diarea kolam renang untuk merenggangkan kaki Dean sekaligus mencari tahu respon kaki Dean.
" Aku gak mau" Dean ogah ogahan tapi Karin kini memeganginya.
Ada dokter dan suster udah siap dibawah untuk nunggu Dean nyemplung ke kolam.
Tak ada yang cidera serius dari segi medis tapi ini seperti cidera pasca trauma dimana otak Dean tidak mau membuat kakinya merespon pergerakan. Karena memang tak ada yang terjadi di kaki Dean. Kemarin yang terluka kepalanya.
Karin tahu, dari segi medis Dean dari awal ini pasti terjadi. Dan bila terus dibiarkan juga tidak bagus. Dean akan mengalami tekanan terus menerus dan membuatnya mengalami episode kembali. Kini Karin memaksa Dean berdiri didepannya dan memegangnya kuat.
"Tutup mata dan berdoa !!"Karin menyeringi keji. Seperti nya Karin sudah merencabakan sesuatu.
"Apa kau mengancamku"Dean terbata dia mulai panik.
"Yaps, kalau kamu tak diancam kamu tak akan mau melakukannya" Karin kini menatap mata Dean.
Byurrtrrr, keduanya masuk dalam kolam. Ini namanya terapi kejut.
Dean belum sempat protes dirinya kini sudah masuk dalam air.
"Ny. Dean anda harus menggerakknya, coba lakukan sekali lagi" Dokter yang melihat kaki Dean yang mau berayun membuat harapan itu nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
You (Season 2 Iblis Berbalut Luka) END
Random(25 agst 2018/08 sep 2018) Dimana menunggu itu bukan perkara menjaga untuk ttp setia tapi ? Karena aku gak mau kehilangannya!! Tapi terkadang seseorang yang ditunggu bukanlah untuk kita melainkan orang yang tak kita duga biasanya adalah untuk kita...