5.

1.8K 157 10
                                    

#Maunya kamu bilang,  mari kita jalani bersama. Mulai dari awal,  bahagia.......

#Tapi setelah kutahu kamu mencintai orang lain di beranda statusmu dan kamu begitu merindukannya.

"Ya" walau hati ini perih aku akan benar benar mundur. Terimakasih karena sudah menjadi cinta pertamaku.

#Heee,  Mus nya lupa beberapa part di ep lalu jadi bila ada kesalahan mohon dimaklumi.

#Selamat membaca.

#Koment nya ditunggu,  aku suka readers yang bisa menebak alur ceritanya jadi aku bakal puter otak buat next lanjutannya. Gpp hapus chap yang udah ke ketik.

Inilah gairah dalam menulis.

........

Sinar mentari udah mulai masuk dicelah cendela kamar Karin. Karin berusaha bangun namun Dean masih memeluknya erat. Membuat dirinya nyaman dengan menenggelamkan kepalanya didada Karin. Nafasnya teratur dan Dean benar benar rapuh.

"Dean udah pagi" Karin hendak menggeser tubuh Dean tapi Dean malah semakin erat memeluk Karin. Karin kesal kenapa jadi seperti ini,  episode ini gak boleh berlanjut karena terakhir Dean nekat dengan lompat dari lantai dua.

Karin akhirnya memilih menelpon Bec. Minta penjelasan sekaligus menceritakan kronologinya.

"Kamu apain Dean semalam? " Tanya Karin tanpa basa basi.

"Hey kenapa kamu jutek" Bec menbalasnya dengan kasar pula.

"Aku nanya ya,  kamu apain Dean semalam? " Karin menekan suaranya,  sembari menggertakkan giginya. Dia juga gak mungkin teriak teriak karena Dean masih tidur disampingnya.

"Aku gak ngapa ngapain dia,  hanya melepas rindu dan membuat Dean mendesah" Bec tertawa lirih dibakik telponnya.

"Yak gila kamu" Karin tahu betapa mengerikannya Bec,  seorang psikopat tidak akan pernah bisa berubah jadi baik.

"Kenapa,  kamu mau ambil Dean. Aku akan menghajarmu! " Ancam Bec dengan intonasi mengancam.

"Aku yang akan membunuhmu lebih dulu,  Dean terlalu baik buat seorang psikopat seperti kamu"Karin mulai kesal. Secara tidak langsung Bec pun tahu masalah didiri Dean tapi Bec masih buta akan hal itu. Gak tahu kenapa Bec jadi seperti ini.

Tut.....
Telpon pun mati karena Karin udah benar benar kesal.

.......

"Oh ya ampun Dean? "Karin menatap Dean yang meringkuk memeluk dirinya. Tak tega Karin untuk membangunkannya kini diapun memilih menelpon pihak rumahsakit kalau dia tidak bisa hadir karena ada keperluan.

Setelahnya Karin lebih memilih untuk melihat akun sosmed dia sembari menunggu Dean bangun. Karena tidak mungkin dia memutar musik. Pasti Dean akan terganggu.

Srttt.......
Dean bergerak dia menggeser tubuhnya. Tapi diapun tengah membuat karin kesal.

"32cup"Guman Dean dan kini bangun dan beranjak dari tempat tidur dengan memasang wajah tanpa dosa. Menyilangkan tangannya didadanya dan memperlihatkan muka meledek untuk Karin.

"Yak..... "Karin merasa dilecehkan dan dia kini melempar bantal kearah Dean.

"Awas kamu ya"Karin kesal dan mengusir Dean keluar dari kamar.

"Tapi punyaku lebih gede? "Ledek Dean sembari melenggang pergi dari kamarnya Karin.

Karin berdecak malas dia kesal sembari melihat Dean meninggalkan kamarnya. Kini Karin membaringkan tubuhnya kembali diatas kasurnya,  menatap langit langit kamar dan akhirnya diapun tertidur.

"Jangan sakit lagi Dean? "Guman karin memejamkan mata,  dia ngantuk semalam tidak tidur selain menjaga Freya sesampai dirumah diapun juga harus menjaga Dean yang gelisah dalam tidurnya.

Karin akhirnya memilih tidur sejenak toh tadi juga sudah meminta ijin untuk tidak hadir dirumahsakit.

Sejam kemudian tercium aroma wangi masakan dari arah dapur,  Dean sudah selesai memasak tapi Karin tak kunjung turun. Dean bingung apa karin sakit tak biasanya dia bolos kerja.

"Karin.... "Dean masuk dalam kamar Karin yang sebelumnya sudah mengetuk pintu terlebih dulu. Terlihat Karin tertidur pulas dan kini Dean membantu menarikkan selimut untuk Karin.

"Terimakasih sudah bersamaku semalam" Mau bagaimanapun Dean masih tergolong pasien yang bisa mengendalikan masalahnya jadi semalam dia tahu Karin tidak tidur karena menjaganya. Kini Dean memilih menutup kembali tirai jendela kamar Karin agar Karin tidak silau karena sinar matahari. Mengambil baju kotor Karin untuk dia cuci sekalian.

.......

"Selamat makan" Dean memutuskan untuk sarapan sendiri karena tak tega membangunkan Karin.

Tapi

"Dasar pelit sarapan gak ajak aja"Gerutu Karin yang sudah rapi dan tercium bau sabun. Padahal tadi baru ditinggal Dean untuk mencuci tapi Karin sudah rapih.

"Berangkat kerja? "Tanya Dean sembari memberikan mangkuk berisi nasi untuk Karin.

"Sumpitnya sekalian? "Karin main perintah.

"Aish"Dean memberikan yang diminta Karin tapi tetap dengan perasaan kesal. Mana pertanyaannya gak dijawab.

"Kamu libur kan? "Tanya Karin

"Iya,  kamu ada jadwal" Dean mengingatkan kalau Karin masih ada jadwal.

"Aku ijin,  kita jalan jalan yuk? "Ajak Karin

"Kemana? "Dean bingung gak biasanya Karin mengajak jalan jalan. Kalaupun libur Karin biasa milih tidur saja. Dan Dean tahu Karin cuman tidur sejaman saja.

"Belanja,  aku ingin sesuatu. "Karin kini menikmati sarapannya.

"Okelah"Dean kini juga menikmati sarapannya.

Setelah selesai sarapan Karin hendak mengambil sepatunya namun sepatu yang dilempar semalam kini sudah rapih diatas rak. Dan Dean gak berguman atau kesal.

"Kita naik bus saja" Ajak Dean takut terjadi kecelakaan karena Karin tidak cukup istirahat.

Dean juga sudah rapih dengan dress itu yang ditutupi mantel tebal tapi tetap saja heels nya gak ketinggalan.

"Sipp,  trus semalam kalian ngapain? "Tanya Karin membuka pintu rumah.

"Ngapain apanya? "Dean balik nanya.
"Bec gak ngapa ngapin kamu kan? "Tanya Karin kembali.

"Tidak,  Bec juga pergi setelah kamu pergi" Dean kini berjalan mendahului Karin.

Fix Dean boong dan Karin tahu Dean lagi merapalkan mantranya.

"Aku baik baik saja,  aku pasti bisa mengatasinya" Karena jelas Dean tersenyum getir. Tapi Karin hanya diam dan tak bertanya lebih lanjut.

........

Tbc

Maaf typo

Terimakasih sudah menyempatkan membaca semoga harimu menyenangkan

musmuslove

You (Season 2 Iblis Berbalut Luka)  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang