Gara-gara semalam Salsa bergadang, memperjuangkan rasa kantuknya agar tidak datang, walaupun kantuk datang namun Salsa memaksakan matanya untuk melek, alasannya karena ia sedang bertukar pesan dengan Eza, karena pada malam hari lah Eza sering membalas pesan Salsa, jika siang apalagi sebelum pulang sekolah sepertinya tidak pernah.
"Bun Salsa berangkat" teriak Salsa yang sedang terburu-buru.
Hendak menstates motornya tiba-tiba ponselnya berbunyi, Salsa menyiritkan keningnya melihat siapa yang menelfonnya lalu langsung ia angkat.
"Apa" tanya Salsa.
"Jemput, gue belum berangkat" balas NadFruist diseberang sana.
"Gue udah bilang, kalo gue telat berangkat sama supir lu" geram Salsa "yauda tunggu!" Salsa memutuskan panggilannya dan langsung melesat menembus jalanan.
Sesampainya dirumah Nadia, Nadia langsung naik kemotor Salsa tanpa berkata apapun, Salsapun langsung bergegas menuju sekolah.
"Mang Endi bukain gerbang" teriak Salsa.
"Loh kemaren telat sekarang telat lagi" jawab mang Endi tanpa membukakan gerbang "kalo udah telat sekali gaboleh masuk neng"
"Yauda biarin temen saya masuk, dia gapernah telat"
"Sal apaan si lo" ucap Nadia cepat.
"Udah lo masuk aja" balas Salsa.
"Nanti lo gimana?"
Salsa membuka helmnya lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Nadia "gue mau manjat" bisik Nadia.
"Lo cewe tolol"
"Gimana neng mau masuk ga?" Tanya mang Endi.
"Masuk buruan, bentar lagi pelajaran dimulai" titah Salsa pada Nadia, dan Nadiapun menuruti perintah Salsa.
Setelah memastikan temannya masuk, Salsa langsung melajukan motornya menuju warjok, Salsa menaruh motornya diwarjok, tak sengaja ia melihat motor Eza pun ada diparkiran Warjok.
"Kesiangan neng?" Tanya ibi Warjok.
"Iya bi, nitip helm ya bi sama motornya juga" jawab Salsa sopan.
Salsa berjalan santai, ia tau jalan yang bisa ia lewati untuk masuk kesekolah tanpa dihukum, pinggir sekolahan tepatnya dipinggir kelas X IPA 5 terdapat sedikit ruang dan dibalilk dindingnya ada pohon yang lumayan tinggi.
Buugh
Salsa melempar tasnya, dengan santai ia memanjat pohon tersebut dengan mudah, sampai diujung dinding Salsa menatap kebawah lumayan tinggi, tapi Salsa tidak mempermasalakannya, Salsa sudah ahli dalam loncat tinggi apalagi loncat pagar.
Salsa mendarat dengan sempurna, ia mengambil tasnya lalu bergegas menuju toilet pastinya untuk menyihir celananya menjadi rok sekolah, sepanjang jalan banyak seseorang yang memperhatikan Salsa, bagaimana tidak, sekolah memakai celana jeans dan hampir jam delapan baru datang apalagi berjalan santai, tentunya tidak Salsa pedulikan tatapan-tatapan tersebut.
"Hadir bu" ucap Salsa yang baru saja sampai, tak sengaja mendengar namanya dipanggil seperti sedang diabsen, iapun langsung menjawab.
"Kamu dari mana saja jam segini baru datang" tanya bu Siti selaku guru PAI.
"Indonesia panas bu"
"Apa urusannya?" tanya guru tersebut heran.
"Karena Indonesia panas, saya mampir dulu ke Indomart numpang ngadem" jawab Salsa asal membuat seisi kelas tertawa namun tertawa yang tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You
Teen FictionKisah gadis SMA yang memperjuangkan cintanya, dan saat yang ia perjuangkan membalas perasaannya dan ingin menjadikan ia sebagai pacarnya, namun ia memiliki janji dengan sahabatnya untuk tidak berpacaran hingga lulus sekolah. Silahkan baca Cerita pe...