11

18 3 0
                                    

Alarm berbunyi, alarm jam maupun handphone berbunyi keras membuat sang pemiliknya terganggu.

"Ganggu banget si" Geram Salsa sambil mematikan alarm yang bunyi.

Salsa biasa memasang alarm jam 4 subuh dan kebiasaannya yang bangun hanya untuk mematikan alarm lalu tidur lagi.

Drrttt drrttt

"Hmm" Salsa mengangkat telpon yang masuk dengan mata masih tertutup.

"Jam berapa anjirrrr!!"

"Ebuset" balas Salsa sambil menggosok gosok telinganya karena pengang, tanpa melihat siapa yang menelpon Salsa sudah hafal dengan suaranya.

"Liatt jam!"

"Iya iya be"

"Kesiangan lagi guguk"

"Berangkat sono, kalo jam kedua gue balum ke sekolah bikinin surat ijin"

"Dari tadi ke bilang kalo kaga sekolah"

"Iya maaf, hati2"

"Siapa yang mindahin gue ke kamar?" Ucap Salsa sambil berfikir.

"Bunn bunnn" teriak teriak Salsa mencari bundanya.

Salsa mencari dikamar, dapur, depan rumah, belakang rumah tapi tidak ada siapa-siapa, Salsa mengecek handphonenya ternyata memang ada pesan dari ayahnya.

Sultan kalijaga

Ayah udah beliin makan buat caca ada di meja makan, bunda di rumah abang ayah kerja, punya bekel kan? Kalo ga punya bilang sama ayah.

"Terbaik emang sultan mah" guman Salsa sambil tersenyum "makan, mandi, sekolah ah gabut dirumah"

***

Salsa menaruh motor diwarjok, banyak anak anak warjok yang bolos sekolah, dari kelas sepuluh hingga kelas dua belas sama saja.

"Bi nitip tas ya" ucap Salsa pada ibi warjok setelah mengambil bukunya.

"Iya neng"

Salsa berjalan santai menuju sekolahnya tidak ada raut ketakutan sedikitpun diwajah Salsa.

Sampai didepan gerbang, gerbang yang sudah tertutup rapat, ya jelas tertutup rapat karena sekarang sudah jam 9.

"Telat ya? Gabisa masuk udah jam 9" tegas mang Endi.

"Apa si mang, orang abis ngambil buku ketinggalan, seudzon mulu dosa tau" sewot Salsa dengan dramanya yang sempurna.

"Kirain saya telat" balas mang Endi langsung membuka gerbang.

'Segampang itukah membodohi satpam sekolah' fikir Salsa dengan senyuman meremehkan.

Salsa berjalan dengan penuh percaya diri membawa buku seolah dirinya siswi paling pintar disekolah, Salsa selalu menegakan kepalanya ia takut mahkotanya jatuh.

Dari kejauhan Salsa melihat siswi yang sedang memberikan uang pada seseorang sambil menundukan kepalanya, sepertinya sedang dipalak.

Salsa berjalan menghampiri, saat laki laki itu hendak pergi Salsa menarik kerah bajunya sehingga laki laki itu berhenti.

"Eh Salsa" ucap laki laki itu sambil nyengir nyengir ragu.

"Eh eh Sini dulu dong" goda Salsa dengan senyuman penuh arti "eh lo tunggu dulu ya" ucap Salsa pada seseorang wanita.

"Eh iya beb"

Tanpa basa basi Salsa meronggoh saku baju laki-laki itu mengambil uang yang ada didalamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang