PROLOG

13.8K 572 23
                                    

"Nakal bukan biang dari kegagalan, tetapi jawaban dari rasa kehilangan."

Kesunyian memenuhi gelapnya malam. Hanya terdengar suara jarum jam yang terus bergerak diiringi embusan angin yang tidak terlalu kuat.

Gadis dengan rambut hitam pendek itu menatap lurus ke arah pria yang tengah tertidur lelap di atas ranjang.

Ia tersenyum sambil mengusap wajah pria yang ia rindukan. Memainkan rambut hitam acak-acakan itu dengan lembut agar sang pemilik tidak terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Udah nemuin orang yang layak belum?" tanya gadis itu sambil memperbaiki selimut tebal agar menutupi tubuh sang pria dengan baik.

"Gue harap lo bisa hidup lebih bahagia," lanjutnya sembari bergumam pelan.

Gadis itu mengigit bibir bawahnya, mencoba menguatkan diri. Dengan sedikit menunduk, ia mencium kening pria itu setelah menyibak rambut yang menutupinya.

"Gue balik, ya, ke sini cuma mau ngasih tau, kalo gue mungkin gak bakal balik lagi."

Setelah melepas kerinduannya, gadis itu beranjak pergi. Namun sebelum melompat keluar dari jendela lantai dua tersebut, ia memastikan bahwa pria tadi masih lelap dalam tidurnya.

Setelah benar-benar memastikan, gadis itu menutup jendela tanpa suara dan melompat kebawah.

Suara derapan langkah kaki itu sontak membuat pria tadi membuka matanya. Ia menoleh ke sekitar, tidak ada seorang pun di sana. Untuk memastikan rasa penasarannya, ia berlari menuju jendela dan melihat ke arah luar, lagi-lagi tidak ada siapa pun di sana, begitu juga dengan balkon.

"Haaa, mimpi itu lagi," gumamnya dengan nada kecewa sambil mengusap rambutnya ke arah atas.

"Eh, calon istri."

"Aw, bayi gorila ngomong."

"Kalo lo suka sama gue berarti boleh pacaran, dong?"

"Gak bisa, gue udah punya pacar boongan."

"Ya, udah, kalo gitu selingkuh aja, yuk?"

"Karena gue sebentar lagi lulus, pas gue udah gak sekolah di sini, lo jangan cari cowok lain, ya?"

"Dih, terserah gue!"

"Eh, gak boleh gitu, dong. Kan nanti nikahnya sama gue."

"Gue gak mau nikah sama lo!"

"Ya, udah, kalo gitu kita nyicil anak dulu, nikahnya pas lo mau aja."

Pria itu menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan ingatan lama yang kembali datang. Ini sudah cukup lama sejak gadis yang sangat ia cintai pergi, untuk pamit pulang.

Lucu sekali saat pria itu dengan lembut mengatakan pulang dengan selamat, padahal ia sendiri tak tahu pulang seperti apa yang gadis itu maksud.

Karena setelahnya mereka benar-benar tidak bertemu sama sekali.

Jangankan bertemu, mendengar kabarnya saja tidak. Seolah gadis itu hilang entah ke mana bersama keluarga dan orang-orang yang kemungkinan akan menjadi tempat pulangnya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Bagaimana kondisinya?

Seperti apa ia menjalani hidup sejauh ini?

Apa dia makan dan tidur dengan baik?

Pria itu bahkan tidak tahu sama sekali.

Dia mengacak rambutnya frustrasi. Pernahkah kalian mendengar istilah 'Minus A'? Itu adalah sebutan bagi mereka yang hidup menderita dan bertahan dengan melawan takdir yang berusaha memojokkan mereka hingga ke ujung dunia.

Maukah kalian membacanya? Kisah tentang salah satu anggota Minus A, tentang gadis berambut ombre abu-abu yang mencoba tertawa di sela-sela luka.

Berusaha menemukan arti cinta sesungguhnya, tentang kisah bagaimana pria dan gadisnya bertemu, bagaimana kisah gadis itu menemukan teman-teman yang bisa memahaminya, bagaimana mereka tertawa hingga akhirnya berpisah dan mengakhiri semuanya.

Ini bukan kisah yang menyenangkan, jika dimuat dalam sebuah buku, mungkin akan jadi dongeng mengerikan yang dimulai dengan tawa dan diakhiri dengan tanda tanya.

Kisah ini dinamai Minus A. Jika kalian berminat, maka bacalah seperti apa kisah ini dimulai dan diakhiri.

•••••

Santay ma Broo, masih prolog, Jan tengang- tengang amat

Ini Versi terbaru yah gais, garis besar ceritanya masih sama kaya sebelum aku ganti judul, cuma beberapa alur dan tokohnya sedikit mengalami perubahan.

Judul sebelumnya The bad students ya gais, sabar yak, buat yg pernah mampir trus bingung pas balik lagi judulnya ganti hehe

Minus ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang