Chapter tiga

2.5K 291 47
                                    

Esok pagi Naruto menyambut hari dengan riang.Bangun pagi dan siap menyambut hal baru.
Tidak seperti biasanya dia bangun tanpa gedoran Gaara yang sekarang masih terlelap setelah obrolan malamnya dengan kurama.

Flashback.

"Bagaimana Gaara?"
"Sesuai rencana kita nii-san.Membuat Shikamaru berfikir jika Naru itu kekasihku sepertinya berhasil.Semoga dengan begitu dia tidak berniat mendekatinya."terang Gaara.

"Sebaiknya jangan berlebihan jika di  kampus,aku tidak mau berimbas buruk pada naru-chan dan menjadikannya bahan bully penggemarmu."

Gaara tersenyum menenangkan.
"Tentu,jikapun terjadi aku akan menjaganya.Mana mau aku,adik cantik kesayangan sampai terluka"

"Jangan lupa awasi fansmu yang berpotensi membully"
Gaara mengangguk mantap,di otaknya terselip sebuah ide yang mungkin bisa dia pakai jika nanti terjadi pembulian.

Obrolan berlanjut hingga tengah malam.
Bukan tanpa alasan mereka berbuat seperti itu.Shikamaru cinta berat dengan shion yang berambut pirang,karena hubungan mereka yang teramat susah untuk di jadikan kenyataan Shikamaru seringkali mendekati dan memacari gadis yang serupa dengan shion,berambut pirang.Meski jajaran mantan kekasihnya tahu jika hanya di jadikan pelampiasan tapi mereka seakan tidak peduli.

Dan Kekasih resmi Shikamaru saat ini adalah Sabaku Temari,kakak kandung dari Gaara.Meski status Temari layaknya kekasih tak dianggap karena ada shion,tapi jika Shikamaru memutuskan berhenti dari shion dan berpaling ke wanita lain,Gaara dan kurama mengusahakan semampu mereka untuk menjauhkan dari Naruto.Siapa yang tahu nanti terjadi sesuatu yang tidak diharapkan,jadi tidak ada salahnya mencegah dari pada kejadian.Entah apa yang terjadi jika shika berpaling ke Naruto dan temari tahu.

Selalu berdoa tidak sampai terjadi dan  berharap Naru tidak semakin terjatuh pada Shikamaru lalu move on dengan yang lain.

Flashback end.

Jam dinding di ruang makan Naruto menunjukan pukul setengah delapan pagi saat ia memasuki ruang tersebut yang masih sepi.
Ia terheran tidak menemukan Gaara dan kurama.
"Ini sudah sangat siang,kemana nii-san dan Gaara? Aneh.apa Mereke belum bangun.Tidak biasanya Mereka begitu?" Naruto menggumam pelan.

Perutnya berbunyi tanda lapar.Ia memutuskan memasak ramen karena hanya itu yang dia buat.Dia sama sekali tidak bisa memasak kecuali yang mudah.
Apalagi ramen itu salah satu hal yang di sukainya.

Dia menikmati ramennya dalam diam.Sesekali mendengus pelan karena harus makan sendiri.Pikirannya kembali mengingat kejadian dimana Shikamaru menyeringai.

"Sial...Meski dia tampan saat mengeluarkan smirknya,tapi tetap saja itu menakutkan.Kira-kira apa yang dia rencanakan yah? Jangan jangan besok dia mendekati lagi"dia berbicara sendiri.

"Aku harus menghindarinya jika begitu."
Tangannya kembali menyuap sesendok ramen ke mulutnya.

"Eh....kenapa aku terlalu percaya diri jika bakal didekati lagi.Siapa aku?Siapa dia?"
Menepuk jidatnya pelan.

Samar samar telinganya menangkap suara bel berbunyi.

"Siapa yang sepagi ini bertamu yah?"
Sedikit terheran namun tetap beranjak.

Naruto POV.

Aku meninggalkan ruang makan untuk melihat tamu yang datang.Bel kembali berbunyi.

Dasar tidak sabar.

Aku membuka pintu tanpa sedikit prasangka buruk yang akhirnya sedikit kusesali karena yang berdiri di depan pintu Shikamaru.Tanpa pikir panjang kututup kembali pintunya.Mau apa sepagi ini di bertandang.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang