Naruto tengah duduk di tenang di bangku taman kampus saat ini. Meski masih agak takut karena ancaman dua malam lalu, tapi semua laki-laki di dekatnya termasuk shikamaru meyakinkan dirinya jika semua akan baik-baik saja. Shikamaru memberinya sebuah jam tangan yang tidak boleh di lepas kecuali di dalam rumah, naruto hanya tidak tahu jika shikamaru memasang alat pelacak dan penyadap di jam tangan tersebut guna memudahkannya menemukan keberadaan si pirang.Tiga pasang mata dari sudut yang berbeda tengah mengawasinya saat ini. Satu orang berambut hitam dengan tatapan datarnya, satu orang berambut abu yang menatapnya disertai seringai licik dan seorang gadis pirang yang menatapnya penuh amarah.
Si gadis pirang mendekati si pria berambut hitam yang berdiri tidak jauh darinya saat dia menyadari jika si pria berambut hitam juga tengah mengamati seseorang yang di tatapnya sedari tadi.
"Apa kamu menyukai si pirang naruto?" Si gadis berambut pirang, dia temari yang bertanya tanpa basa-basi.
"Bukan urusan anda" si pria berambut hitam, atau pria bernama Aburame shino menjawab datar tanpa memutuskan tatapan ke arah naruto.
"Melihatmu tidak mengalihkan pandangan sepertinya jawabku benar" temari terkekeh pelan.
Shino diam tak menggubris perkataan temari.
"Bukankah kita bisa bekerja sama untuk memisahkan mereka shino, kamu mengejar naruto dan aku mengejar shikamaru. Kita akan menjadi partner yang cocok" temari mengajukan sebuah penawaran kerja sama.
"Kita tidak saling mengenal Sabaku-san. Jadi apa yang saya lakukan sama sekali bukan urusan anda. Saya tidak tertarik dengan tawaran yang anda ajukan. Jadi bisakah anda menyingkir karena kehadiran anda sangat menganggu" shino menjawab panjang dan menohok.
Temari tidak tahu jika Shino adalah si pria berambut hitam, mata-mata kushina yang bekerja mengawasi naruto dari jauh.
"Dasar bodoh, kamu pikir dengan menatapnya dari jauh dia akan menyadari perasaanmu. Apalagi dengan penampilan burukmu yang berkacamata tebal, hoodie kebesaran dan celana kedodoran seperti itu?" Temari berucap penuh dengan ejekan.
"Bukankah anda bukan mahasiswa kampus ini sabaku-san, jadi apa yang anda lakukan di sini?" Shino terdengar mulai jengah. Matanya masih tertuju pada si pirang yang saat ini tengah di dekati seorang gadis. Seingat shino dia gadis yang beberapa hari lalu melabrak si pirang bersama dengan gadis yang tengah marah-marah di dekatnya saat ini. Shino mulai sedikit waspada.
Temari yang melihat matsuri mendekati naruto dengan menundukkan wajahnya merasa terhianati. Apalagi saat mereka mulai berbicara dan naruto meminta meminta matsuri duduk di sampingnya. Dengan menghentakkan kakinya dia berjalan mendekati mereka. Mulutnya beberapa kali mengumpat dan memaki naruto.
"Dasar penghianat, apa sekarang kamu sudah mulai luluh dan mendekati si pirang tak tahu diri di sampingmu itu matsuri?" Temari menggeram marah, tangannya menunjuk-nunjuk ke arah naruto yang mengerjap kaget dengan kedatangan tiba-tiba temari.
Matsuri beberapa menit yang lalu berkata ingin berbincang dan meminta maaf atas sikap bodohnya. Obrolan baru saja akan di mulai saat tiba-tiba si temari datang dengan amarahnya.
"Apa maksudmu dengan penghianat? Bukankah dari awal kamu yang tidak memberitahu tentang apa hubungan naruto dan gaara? Membuatku semakin salah paham dan di pandang rendah oleh gaara?" Balas matsuri tak kalah jengkelnya dengan temari.
Naruto yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas pelan. Baru beberapa hari yang lalu mereka dengan kompaknya bersekongkol layaknya teman sejati, tapi sekarang seperti musuh yang siap saling mencakar.
"Oh jadi sudah tahu kebenarannya? Apa itu merubah penilaian gaara padamu?" Ejek temari.
Matsuri tertegun, dia baru sadar jika gaara sudah terlanjur memandangnya negatif. Akan sangat sulit setelah ini mendekati gaara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
FanfictionCerita cinta antara Shikamaru dan Naruto(Femnaru). Mereka selalu miliknya om masashi Kishimoto. Picture not mine. Selamat menikmati.