chapter tujuh

2.3K 242 20
                                    

Kelas sudah selesai beberapa saat yang lalu, tapi naruto enggan beranjak dari tempatnya duduk. Ia tengah melamun, berfikir apa nanti setelah berteman dekat dengan shika, dia bisa menggenggam hatinya perlahan. Gosip yang dia dengar dari para penggosip mengatakan jika shion memutuskan menerima pertunangan dengan laki-laki yang dijodohkan dan meninggalkan shikamaru.

"Shion sudah pergi, tapi ada gosip mengatakan jika sekarang tengah dekat dengan gadis berambut pirang. Itu pasti temari, mereka kan sepasang kekasih" naruto menggumam pelan dan sedikit kesal.

Naruto merasa tidak percaya diri dengan penampilannya, apalagi tahu secantik apa shion mantan kekasih shikamaru dan seperti apa temari kekasihnya sekarang.

Naruto tahu, meski mungkin di hati si pemuda nanas masih ada shion, lambat laun jika terus bersama temari perasaan shikamaru pasti berubah dan bisa menghilangkan shion dari hatinya.

Seseorang menarik kursi di sebelah Naruto dan mendudukinya. Kedatangannya tidak membuat Naruto tersadar dari lamunannya tentang si pujaan.

"Apa yang kamu lamunkan, apa tentang shikamaru?" Sebuah pertanyaan terlontar untuk Naruto yang di jawabi sebuah anggukan.

"Benarkah, apa karena dia tampan?"

Naruto mengangguk lebih keras, karena demi apapun bagi naruto si shikamaru yang tertampan.

"Iya, dia sangat tampan" jawabnya tanpa sadar membuat yang bertanya mengulas senyum dengan sedikit seringaian.

"Apa kamu menyukainya? Maksudku menyukai shika?"

Pipi naruto memerah, terdiam tidak menjawab. Dia masih merasa otaknya tengah bertanya pada dirinya sendiri bukan orang lain.

"Jadi, kenapa tidak mencoba mendekatinya?"

"Hatinya dimiliki orang lain dan dia sudah mempunyai kekasih" naruto menjawab lirih dengan ekspresi menyendu.

"Dasar bodoh" ejek seseorang di sampingnya. Ejekan itu membuat Naruto tersadar jika seseorang yang bertanya itu nyata bukan dalam pikirannya sendiri. Reflek ia menengok ke samping. Matanya menemukan sakura yang tengah terkikik geli dan sasuke dengan tatapan mengejek yang menyebalkan menurutnya.

"Yaak senpai, kenapa kalian ada di sini?" Naruto merasa malu karena ketahuan melamun dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban memalukan.

"Kami di sini semenjak naru-chan melamunkan shika, kamu lucu sekali" sakura yang menjawab dengan senyumnya. Naruto ikut tersenyum kikuk menutupi rasa malunya.

"Ayo pulang" sasuke beranjak mengajak mereka pulang. Dia harus mengantar naruto sesuai permintaan gaara semalam. Meski dia enggan, tapi apa salahnya jika itu bisa membuat sakura mempunyai teman akrab. Dia bisa melihat sakura merasa nyaman saat bersama naruto. Kesempurnaan yang dimilikinya membuat sakura yang kekasihnya terkadang dipuja saat di depan matanya tapi di hina saat tak bersamanya. Apalagi dengan rasa kepedulian yang sakura punya, banyak dari mahasiswi kalangan atas yang tidak menyukainya.

Naruto dan sakura berjalan di belakang sasuke. Beberapa pasang mata menatap mereka tidak suka dan ada sebagian yang mengumpat. Satu di antara mereka ada yang menggeram marah melihat kedekatan itu.

"Brengsek, satu lagi wanita tidak tahu malu mendekati charming squad" tangannya mengepal geram.

....

Setibanya di rumah, naruto merebahkan tubuhnya di ranjang. Matanya yang memberat mengantuk hampir saja terpejam saat telinganya mendengar phonselnya berbunyi. Notifikasi email masuk. Kantuknya hilang seketika, email dari shikamaru berisi video. Video yang membuatnya malu setengah mati. Video yang berisi dirinya tadi saat melamun di kelas dan di tanyai hal-hal aneh oleh sakura dan sasuke.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang