Sai Shimura + Tenten Mitsasi
SaiTenBus yang mengantar Tenten pulang dari
café. Kembali sendirian. Duduk dan menatap kosong ke arah lantai polos yang menjadi pijakan kaki. Tenten tidak sepenuhnya orang yang menyedihkan. Ia habiskan banyak waktu untuk merenung karena ia memang tipe pemikir. Tapi menurut beberapa orang, mereka yang banyak berpikir adalah orang yang banyak menyesal. Menginginkan sesuatu yang tak dapat mereka raih.
Tenten pun begitu. Ia masih ingat betul. Tenten lebih dulu kenal dan dekat dengan Sai. Mereka cepat akrab padahal watak dan perilaku mereka bertolak belakang. Tenten adalah pribadi pendiam. Diulangi, Tenten itu tipe pemikir. Ia melakukan sesuatu setelah memiliki banyak pertimbangan. Penjunjung tata krama dan penganut adat kesopanan yang taat. Serius dan memiliki banyak ketakutan. Sedangkan Sai adalah kebalikannya. Lelaki itu sembrono dan cuek. Bertingkah sesukanya karena percaya bahwa ia berhak melakukan apapun yang disukainya. Menurut Tenten, Sai tak begitu memperhatikan perasaan orang lain.
Lalu yang membuat mereka bersatu mulanya karena Tenten. Tentenlah yang lebih dulu menganggap Sai adalah teman yang menyenangkan meski mereka tak jarang berbeda pandangan. Sai memiliki banyak teman, sangat banyak, sampai-sampai Tenten tidak percaya waktu Sai berkata bahwa sebenarnya ia tidak menyukai keramaian dan lebih mencintai keheningan.
Ah, lamunan Tenten selalu berputar tentang Sai saja.
Walaupun Tenten benci fakta bahwa ia hanya dan selalu memikirkan Sai, ia tidak dapat berhenti. Tenten rindu banyak hal tentang Sai, dan kereta ini membuat hatinya makin kacau.
Dulu mereka sering naik kereta bersama. Itu saat mereka masih kelas satu dan Tenten jauh lebih pendek dari sekarang. Sai yang memang sering sarapan tiang listrik sungguh beruntung karena hidupnya tidak pernah mengenal rasanya dihimpit orang-orang bertubuh lebih besar, juga tidak pernah sesak napas dan mencium bau keringat orang yang baru pulang kerja.
Tenten rindu. Sai, si playboy itu, akan memeluk pinggangnya hingga tubuh mereka bertemu. Tenten tentu tak bisa melawan karena dikepung tubuh-tubuh lain, sehingga ia terpaksa membiarkan wajahnya tenggelam di ceruk leher Sai. Lelaki itu akan meletakkan dagunya di pucuk kepala Tenten seraya berucap,
"Aku berduka karena memiliki teman seperti panda.", lalu Tenten akan menghantam perut temannya dengan satu kepalan tangan.
Tanpa sadar senyumnya merekah. Kembali ia merasa tolol karena, astaga, begitu mudahnya kenangan manis dengan Sai membuat hatinya berbunga. Bahkan sejenak ia lupa bahwa Sai sudah sepenuhnya berubah.
Bukan maksud Tenten untuk menyalahkan seseorang, tapi Sai tak lagi sama setelah menemukan tambatan hatinya setahun yang lalu.
Dan Tenten begitu terpukul saat ia mengetahui bahwa dirinya bukanlah tujuan hati Sai berlabuh.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Bagimu?
Short StoryAda saatnya aku ingin menyerah dari semua yang kuusahakan. Mengapa aku selalu menunggumu? Dan mengapa aku tak bosan berharap? . Kau bahkan tak mencariku. Jadi apa arti diriku untukmu? . Perasaanku sangat sederhana. Aku bahagia di sisimu. Aku merasa...