Sai Shimura + Tenten Mitsasi
SaiTenSekali lagi, hari ini. Dalam ruangan dengan kertas dinding bertema alam. Senandung untaian cinta yang dilagukan menemani sosoknya yang terduduk seorang diri. Di kursi dekat jendela bening, Tenten tenggelam dalam kontemplasi. Hanyut dalam renungan setelah bosan memandangi kepulan asap dari secangkir kopi hitam pesanannya.
Sekali lagi, terlambat setengah jam. Tenten sudah biasa ada di sana setiap akhir pekan demi melaksanakan janji. Janji yang membuatnya kerap kali menunggu.
Tapi sekali lagi, Tenten sudah biasa.
Lalu gemerincing kecil pintu toko memberi tanda kedatangan. Riuh tawa terdengar mendekat. Bukan satu orang, Tenten sudah menerka.
Dan lagi-lagi bersamanya.
Tenten selalu berharap ini akan menjadi acara kecil tanpa dia . Meski begitu, Tenten tak pernah mendapatkannya, pun tak begitu ingin harapannya terwujud. Aneh memang. Tenten selalu punya dua sisi berlawanan dalam dirinya yang saling menggerogoti satu sama lain dan memaksa untuk mendominasi.
Kemudian mereka duduk di hadapannya. Tenten baru sadar, kepala dua orang itu dilindungi jaket kulit hitam yang tampak basah karena tetes air hujan. Ia tahu cuaca memburuk dua jam belakangan. Ia juga sangat tahu, jaket yang mereka gunakan untuk bernaung itu adalah pemberiannya tahun lalu. Kado spesial untuk—
"Sai Shimura."
Dua sejoli itu terhenti tawanya karena lirihan Tenten.
"Sialan, kalian membuatku menunggu lagi," Dan Tenten merengut sebal, kamuflasenya.
Sai yang Tenten sebut tadi kembali tertawa, begitu pula lelaki yang duduk di sebelahnya.
"Kukira kau sudah biasa, Ten. Ino dan remedial Bahasa Inggrisnya. Dia selalu menyusahkan." Sai mengusak rambut pirang wanita itu. Ino Yamanaka, kekasihnya. Seangkatan dengan mereka, tetapi berbeda satu tahun dengan Sai dan Tenten.
Tenten menggeleng kecil selagi tangannya mengangkat cangkir kopi dari alas piring kecil. Disesap sedikit cairan itu sebelum ia mencemooh,
"Kukira kau sama buruknya dalam Bahasa Inggris. Ino butuh guru privat, bukan pengajar abal sepertimu."
Ino malah terkekeh geli meski wajah kekasihnya bertransisi jadi muram.
"Tenang saja, Ten. Sai-Kun belajar bersamaku di internet. Kami lihat banyak video dan kurasa itu lebih mudah diingat daripada mencatat dan menghapal."
Tenten terdiam sejenak. Oh, tentu saja. Aku lupa Sai selalu punya waktu untukmu.
Ia menurunkan cangkirnya, kemudian menyengir lebar.
"Bagus sekali jika kau menemukan metode belajar yang cocok untukmu."
Bersembunyi di balik topeng berkarakter seorang kakak yang dewasa.
Tenten tahu Sai senang bila ia begini. Sai bahagia jika semua orang mendukung dan menyayangi kekasihnya.
Mereka lanjutkan bercengkerama. Jika dunia menyukai topengnya, maka Tenten tak akan keberatan memakainya selama sisa hidupnya.TBC
Jangan lupa vote + komen
Kalo bisa follow aq 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Bagimu?
Historia CortaAda saatnya aku ingin menyerah dari semua yang kuusahakan. Mengapa aku selalu menunggumu? Dan mengapa aku tak bosan berharap? . Kau bahkan tak mencariku. Jadi apa arti diriku untukmu? . Perasaanku sangat sederhana. Aku bahagia di sisimu. Aku merasa...