Dahi Varo mengernyit dalam.
Ia memperhatikan Anggra yang terlihat kerepotan di belakang mesin pembuat kopinya. Terdapat sesuatu yang aneh pada Anggra. Varo meletakan tangannya di bawah dagu; memasang wajah berpikir yang sangat dibuat-buat.
Anggra mengenakan kemeja berwarna putih. Ceklis.
Anggra mengenakan apron berwarna coklat. Ceklis.
Anggra mengikat rambutnya. Cek—
Oh, tunggu. Varo memiringkan kepalanya.
Anggra berdiri di belakang mesin pembuat kopinya dengan rambut tergerai. Ini adalah kali pertama bagi Varo untuk melihat Anggra seperti itu. Mungkin cowok itu tidak sempat untuk mengikat rambutnya. Well, dengan atau tanpa mengikat rambutnya, Anggra terlihat tetap 'oke' di mata Varo.
Tapi kemudian Varo bertekat untuk mampir ke minimarket setelah Lullaby tutup nanti dan membeli ikat rambut untuk disimpannya; agar ia bisa mengikat rambut Anggra ketika cowok tidak sempat atau bahkan lupa untuk melakukan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
S T O R I E S
NouvellesDon't you mind to come by? I have cups of coffee, some bites of so-sweet cookies and your favorite couple(s) that waiting for you to be read. Please take a sit and enjoy! S T O R I E S © sllymcknn